Thursday, 30 September 2010

JAWAISME






JAWAISME

Paham hidup dunia Jawa
bermula dari kisah Aji Saka
satria pendeta sungguh mulia
mampu mengalahkan raja durhaka
sang pemangsa daging manusia
raksasa Dewata Cengkar namanya.

Syahdan, awalnya negeri Medangkamulan
penuh diliputi kegelapan dan ketakutan
rakyat hidup sengsara tanpa perlindungan
rakyat hidup resah, gelisah, dan tanpa harapan
setiap saat raja raksasa siap memakan
daging manusia sebagai korban santapan
begitu mencekam dan penuh ancaman.

Suatu saat, pada awal tahun permulaan
datanglah satria pendeta berwajah tampan
mulanya bernama Empu Sangkala dari Hindustan
dengan suka rela datang ke Medangkamulan
menghadap Dewata Cengkar minta dimakan,
tentu raja senang menerima pemuda tampan
bahkan dengan suka ria raja menawarkan
permintaan apa yang sekarang diinginkan
sebelum pemuda itu habis dimakan.

Empu Sangkala memohon sekadar
tanah sejengkal selebar destar
yang harus diukur Dewata Cengkar
dari istana Medangkamulan yang sangar
Empu Sangkala memegang ujung destar
lalu dengan sekuat tenaga yang tegar
ujung destar yang lain ditarik Dewata Cengkar,
tapi aneh destar makin lama makin melebar
hingga Dewata Cengkar terpaksa harus keluar
jauh meninggalkan istananya yang sangar.

Rakyat yang menyaksikan semakin gempar
tentu saja Dewata Cengkar bertambah angkar
tidak mau dipermalukan dengan selembar destar,
segera destar ditarik sekuatnya oleh Dewata Cengkar
secepat kilat pula Empu Sangkala melepaskan destar
hingga raja raksasa Dewata Cengkar terlempar
jatuh masuk ke samudra terseret ombak ke dasar
seketika berubah menjadi buaya putih yang besar.

Rakyat bersorak gegap gempita
Rakyat segera menobatkan Empu Sangkala
menjadi pendeta raja di Jawa yang pertama
lalu berganti nama menjadi Aji Saka
membawa rakyat hidup sejahtera
penuh kedamaian dan bahagia.

Suatu ketika, Aji Saka teringat akan abdinya
yang dahulu ditinggalkan untuk menjaga pusaka
nama abdi yang ditinggalkan itu adalah Sembada,
lalu, segera diutuslah Dora untuk menyusul Sembada
mengambil kembali keris pusaka atas namanya.

Tanpa menunggu lama,
Dora pun menjemput Sembada.
Setelah Dora bertemu Sembada
dan mengungkapkan maksudnya,
Sembada tidak percaya pada Dora,
kalau Gustinya hendak mengambil pusaka.
Saling bersitegang kedua-duanya,
terjadilah perkelahian di antara mereka,
namun, sungguh keduanya saling dikdaya
adu kesaktian hingga berhari-hari lamanya,
mereka benar lupa, kalau mereka bersaudara,
hingga suatu ketika Dora dapat merebut keris pusaka
lalu, keris itu dihunjamkannya ke dada Sembada,
dan Sembada yang berlumur darah terjungkal seketika,
dengan sisa tenaga Sembada mencabut keris pusaka,
kemudian juga menghunjamkannya ke tubuh Dora.
Akhirnya, kedua-duanya tewas bersama
oleh kesaktian keris pusaka majikannya.

Setelah sekian lama Dora dan Sembada,
tidak ada lagi berita atau kabarnya,
apalagi mereka menghadap raja,
Aji Saka tentu teringat akan pesannya,
Sembada tidak mungkin percaya pada Dora,
yang suka berbohong dan tidak dapat dipercaya.
Lalu, Aji Saka datanglah sendiri ke pondoknya
di sana, dijumpainya mayat kedua abdinya yang setia
sementara keris pusaka tergeletak di antara keduanya.

Dengan perasaan haru, sedih, dan iba
mengingat betapa setia kedua abdi kepadanya,
lalu Sang Aji Saka bersabda:
ha na ca ra ka
da ta sa wa la
pa dha ja ya nya
ma ga ba tha nga.

Sejak saat itu juga
sesuai dengan urutan kata-kata
yang disabdakan oleh Sang Aji Saka
terbabarlah susunan aksara Jawa
dan paham hidup orang Jawa,
yaitu Jawaisme namanya,
baik tentang kosmologia,
antroposentris tentang manusia,
maupun ketauhidan Tuhan yang Mahakuasa.

Bekasi, 1 Oktober 2010

Sembah Cipta dan Hati

SEMBAH CIPTA DAN HATI

Bersembahyangnya cipta dan hati
ada tiga hal yang harus dijalani
setiap hari tiada henti
hanya memuja kepada Ilahi:
Sadar, senantiasa penuh berbakti
disentosakan zikir dan sembahyang setiap hari;
Iman, bulat hakulyakin sepenuh hati,
tiada tuhan selain Allah ya Robbi;
Takwa, selalu taat dan memenuhi
semua sabda perintah Ilahi,
larangan Tuhan juga disingkiri,
agar hidup bahagia nanti.

Bekasi, 30 September 2010

Wednesday, 29 September 2010

Rezeki


REZEKI

Lahir, mati, jodoh, dan rezeki
senantiasa datang dari Ilahi
dapatnya tidak dapat diprediksi
oleh manusia biarpun dia ahli
semua sudah diatur dan dikehendaki
tidak usah diburu dan dicari-cari
semua sudah dicukupi Ilahi
asalkan kita senantiasa berbakti,
melaksanakan karya dan ibadah setiap hari,
sadar, iman, dan senantiasa mematuhi
sabda perintah Ilahi
larangan Tuhan tentu dijauhi
disempurnakan dengan watak berbudi:
jujur, senantiasa menepati janji,
sabar, muat tidak meluap emosi
tawakal, tabah dan tidak iri hati
disertai bersyukur pada Ilahi
rezeki pasti dicukupi.

Bekasi, 29 September 2010 

Thursday, 23 September 2010

Guru


GURU

Guru, tiada henti senantiasa memberi:
ilmu, kasih, bimbingan, dan perlindungan diri
juga memancarkan pencerahan hati
sebagai bekal hidup di kemudian hari.

Guru, menjadi teladan utama dan dipatuhi
senantiasa dijunjung tinggi dan disegani
sebagai tanda murid yang berbakti
melanggar nasihat guru jangan sampai
melawan guru jangan berani-berani
tetaplah berlaku santun dan menghormati.

Guru sudarma adalah orang tua
menjadi lantaran kita terlahir ke dunia
mereka berdua tentu sangatlah berjasa
penuh kasih memelihara dan menjaga
sejak dari kandungan hingga dewasa
sepantasnyalah kita hormat kepadanya
tidak melawan perbuatan dan tutur kata.

Guru wadag secara jelas kasat mata
mengajar ilmu di bangku sekolahan kita
dari TK, SD, SLTP, hingga SLTA
termasuk dosen dan profesor akademika,
guru kursus dan guru olahraga
juga guru spiritual dan guru agama,
mereka disebut orang tua kedua
mengajar, mendidik, dan mengasuh kita
membimbing menuju perbuatan utama.

Memilih guru wadag perlulah hati-hati
di luar bangku sekolahan formal apalagi
di antara mereka banyak yang mengaku-aku diri
belum sempurna ilmunya sudah berani-berani
mendirikan perguruan ilmu kesempurnaan jati
padahal bekal ilmunya baru sedikit sekali
akunya sudah tinggi seolah melebihi Ilahi
hanya kedok untuk mencari nafkah diri
ujungnya tipu muslihat dan suka membohongi
guru wadag demikian hendaknya disingkiri.

Manusia yang benar nyata
luhur budi pekertinya
mumpuni terhadap hukum yang ada
baik tata aturan hukum negara,
hukum agama, hukum semesta,
maupun hukum Tuhan yang Mahakuasa,
senantiasa dia berjalan di jalan utama
serta telah meninggalkan keramaian dunia,
sepi pamrih harta, tahta, dan asmara
berbadan sehat, santun, dan penuh susila
berwatak mulia dan tata lakunya bersahaja
tidak berganti nama dan tidak ingin dipuja-puja
guru wadag demikian wajib dipilih dan diguruinya.

Guru wisesa terwujud sebagai penguasa
mereka diberi tugas mengurusi negara
dari kepala desa, camat, bupati atau walikota,
gubernur, para menteri, hingga ke presidennya
membangun bangsa dan negara bersama-sama
menegakkan keadilan dan kebenaran dengan bijaksana
menuju kemakmuran, kesejahteraan, dan kemasyhuran dunia
hukum negara dan tata aturan yang ada wajib dipatuhinya.

Guru gaib banyak jumlahnya,
tetapi tidak kasat mata
hanya diketahui sarana cipta
atau laku samadi meraga suksma
hendaknya harap berhati-hati jua
haruslah senantiasa sadar dan waspada
jangan sampai terjerumus ke alam dewata
apalagi masuk ke dalam api neraka.

Guru Sejati senantiasa menghidupi
menunjukkan, menuntun, dan melindungi
serta memberi pencerahan dan mengasihi
bagi siswa-siswa yang senantiasa berbakti.
Guru Sejati juga mengadili
mereka yang culas dan dengki
mereka yang tamak, loba, dan iri hati
mereka yang angkara murka dan penuh ambisi
mereka yang sirik tidak terampuni
pintu surga sudah tidak terbuka lagi.

Siapa sebenarnya Guru Sejati
ialah Nur Ilahi, Rasul Sejati,
Cahaya yang terpuji,
Sang Sabda yang bersifat kekal abadi,
Penuntun dan Guru Dunia-Akhirat nanti,
Dzatnya meresap meliputi seluruh jagat raya ini,
bersinggasana di pusat hati sanubari insani,
menghantarkan kita kembali bertunggal dengan Ilahi.

Bekasi, 23 September 2010

Wednesday, 22 September 2010

Adigang Adigung Adiguna


Adigang Adigung Adiguna





Adigang watak congkak yang mengandalkan
kedudukan, pangkat, derajat, dan jabatan,
seperti halnya kijang menjangan
mengandalkan kegesitan
melompat-lompat penuh keyakinan
dan kemampuan diri yang berlebihan
hingga melupakan kewaspadaan
tidak lagi memperhitungkan
kiri kanan belakang depan
harimau siap menerkam dan menelan
ketika kijang menjangan dalam kelengahan.

Adigung watak takabur yang mengandalkan

derajat keturunan
konglomerat atau si hartawan
atau darah biru bangsawan,
seperti gajah ya si liman
selalu membanggakan
kebesaran dan kekuatan
menganggap tak satu pun
binatang mampu mengalahkan
hingga gajah lupa ada sengatan
seekor semut masuk ke telinga kanan
menggigit tajam mencekam sungguhan
hingga gajah berang kesakitan
bahkan membawa kehancuran
gajah pun menemui ajal kematian.

Adiguna watak sombong yang mengandalkan

kecerdikan, kepandaian, dan kepintaran
terhadap orang lain suka meremehkan,
karena kemampuan ilmu dan ucapan
senantiasa menjadi pedoman
hingga membuat lupa daratan,
seperti halnya seekor ular beracun
bisa racun menjadi andalan
sekali gigit membuat kematian,
tapi si ular sungguh lupa beneran
ada penawar racun yang menyembuhkan
orang menjadi kebal dan tidak mempan.

Bekasi, 22 September 2010

Tuesday, 21 September 2010

Siapa

SIAPA

Siapa yang masih tergoda

harta, tahta, dan asmara
berkilaunya maya pesona dunia,
belumlah suci dia.

Siapa yang masih ingin berprestasi,

sekalipun prestasi itu mulia tinggi,
apalagi berambisi ingin dipuji-puji,
dia belumlah tenang damai.

Siapa yang masih memiliki keinginan

memberantas segala kejahatan
dan juga keangkaramurkaan,
belumlah dia mengenyam ketenteraman.

Siapa yang masih suka membenci

apalagi tamak, loba, dan dengki
juga jengkel, pendendam, dan iri hati,
tentu belumlah dia dirahmati kasih Ilahi.

Bekasi, 21 September 2010

Sunday, 19 September 2010

Jujur: Menepati Janji


JUJUR: MENEPATI JANJI

Jujur makna pokoknya:
menepati janji atau kesanggupan,
baik yang masih di dalam hatinya
maupun yang telah terlahir dalam ucapan.
Meskipun itu baru dalam niat saja,
apabila tidak dilaksanakan
itu sudah bohong namanya.

Apabila seseorang tidak menepati niatnya
berarti dia sudah mendustai batinnya.
Bilamana niat tadi telah terlahir dalam kata-kata,
padahal tidak ditepatinya,
kebohongannya disaksikan orang lain juga.

Belajarlah bersikap jujur sungguhan,
kejujuran mendatangkan keadilan,
keadilan menuntun ke kemualiaan,
kemuliaan menghantarkan ke kebahagiaan
kebahagiaan dapat membawa ke keabadian.

Jujur memberi keberanian dan ketentraman
juga hati sanubari tersucikan,
lagi pula membuat tulus budi perbuatan.
Teguh dan kukuhlah pada kebenaran,
sekalipun kejujuran dapat merugikan.
Suka berdusta tentu jangan dilakukan,
walau dustamu kau anggap dapat menguntungkan.

Hanya barang siapa berkata dengan kejujuran,
serta bertindak sesuai dengan kenyataan,
artinya berbuat sesuai dengan kebenaran,
sungguh orang tersebut dapat mencapai kesempurnaan.

Orang bodoh yang tidak pernah berbohong,
lebih baik daripada orang pandai yang lancung.
Sesungguhnya barang siapa
yang tidak dapat dipercaya tutur katanya,
atau tidak menepati janji dan kesanggupannya,
termasuk golongan orang munafik namanya,
berpura-pura atau mendua hatinya,
sehingga tidak dapat menerima
kasih Tuhan yang Mahakuasa.

Apabila engkau ingin senantiasa dikasihi Ilahi,
hendaklah engkau senantiasa menepati
segala apa pun yang telah engkau sanggupi,
dan jangan sekali-kali ingkar janji.

Bekasi, 19 September 2010
   

Saturday, 18 September 2010

O Kenapa

O, kenapa dan kenapa
Dunia senantiasa memesona
Penuh daya pikat bagi manusia
yang ingin kaya harta
yang ingin memadu asmara
yang ingin bersenang ria
yang ingin berfoya-foya
yang ingin berkuasa
sehingga lupa kewajiban sebagai kafilah di dunia
mewakili karya Tuhan yang Mahakuasa
membabarkan cinta kasih sesama
menyeratakan berita bahagia:
siapa berbuat kebajikan mendapat pahala
siapa yang angkara murka mendapat celaka
dan di neraka tempatnya.

Thursday, 16 September 2010

Oh Jakarta

OH JAKARTA
Engkau senantiasa menggoda
mereka yang berasal dari desa
dan seluruh penjuru Indonesia
bahkan dunia memperhatikannya
sejak dahulu bernama Batavia
hingga kini disebut Jakarta Raya
ibukota Republik Indonesia
tetap menawan siapa saja
untuk datang dan bekerja
atau hanya tour saja
menambah beban derita
penuh sesak penduduknya
semakin parah macetnya
bahkan mau dipindahkannya
entah ke mana
dan kapan waktunya.

Bekasi, 16 September 2010

Tuesday, 14 September 2010

Keagungan Tuhan


KEAGUNGAN TUHAN

Ya Allah, ya Tuhan hamba
Engkau pencipta alam semesta
Engkau maha dari segala maha
sungguh Engkau maha perkasa,
maha tiada banding dari apa yang ada
maha kuasa lagi maha bijaksana
segenap semesta alam raya dengan seisinya.

Ya Allah, ya Tuhan semua umat
hanya kepada Engkau kami memohon rahmat
hanya kepada Engkau kami memohon nikmat
hanya kepada Engkau kami memohon selamat
dari pondok dunia hingga ke istana akhirat.

Ya Allah, ya Tuhan yang maha rahman
hamba mohon semoga Engkau berkenan
mengangkat dan mengentaskan semua insan
dari lembah kekotoran ke kesucian
dari alam kegelapan ke pencerahan
dari jalan kesesatan ke kebenaran
dari hidup kesengsaraan ke kemuliaan
dari jurang kehancuran ke keselamatan
dari jagat kehinaan ke keluhuran
dari dunia kefanaan ke surga keabadian.

Ya Allah, ya Tuhan yang maha penuntun
hamba memohon semoga Engkau berkenan
menuntun hamba berjalan
di jalan keselamatan
di jalan kebenaran
di jalan keutamaan
jalan yang berakhir di kesejahteraan
jalan yang berakhir di ketentraman
jalan yang berakhir di kemuliaan
jalan yang berakhir di kebahagiaan
ialah di hadirat Tuhan.

Bekasi, 14 September 2010

Saturday, 11 September 2010

Bahagia

BAHAGIA

Apakah batasan bahagia?
Senang, suka ria, penuh gembira,
badan sehat, dan kaya harta.
Bukankah itu hanya bahagia sementara,
sebab masih ada duka, nestapa, dan lara
bahkan sengsara, papa, miskin harta,
juga berbagai bencana
silih berganti datangnya.

Lalu, apa sesungguhnya bahagia?
Ternyata dan ternyata, e... ternyata
bahagia itu adalah mereka
yang senantiasa dekat dengan Tuhan yang Mahakuasa
berada dalam tuntunan, lindungan, dan pengayoman-Nya.

Seperti apa tanda
bahwa mereka dekat dengan Tuhan yang Mahakuasa
sehingga hidup mereka di dunia dan di akhirat nantinya
bahagia tiada tara karena masuk surga.

Kata orang waskita ada tujuh tanda.
Pertama, di mana saja dan kapan saja
dirasakan betapa puas, tenang, lega,
tentram, damai, dan sejahtera.

Sebagai tanda untuk yang kedua:
banyak dikabulkannya doa-doa,
walau tidak semua yang kita minta,
dikabulkan oleh Tuhan yang Mahakuasa
hal itu sudah sebagai bukti nyata
bahwa Tuhan kasih kepada manusia.

Tanda kita dekat yang ketiganya
barang siapa memberi cepat kembali
kadang tidak dalam tempo yang lama,
bahkan kembali berlipat sepuluh kali,
dari apa yang kita berikan kepada mereka,
sungguh betapa bahagia sekali.

Keempat, tanda kita dekat dengan Tuhan
sering kali diberi pinjaman kebijaksanaan
buah sadar dan bakti kita kepada Tuhan
barang siapa senantiasa penuh kebaktian
sinar pencerahan kebijaksanaan Tuhan
selalu menyertainya dalam kehidupan.

Pinjaman kekuasaan sebagai tanda kelima
buah nyata dari rasa percaya,
bulat, teguh, kukuh, tangguh iman kita
tiada tuhan selain Allah Taala.

Apa tanda yang keenam kalinya?
Kita diperkenankan membabarkan Karsa
yang bukan berasal dari perasaan dan cipta,
melainkan buah dari rasa
taat melaksanakan perintah-Nya
dan juga menjauhi semua larangan-Nya.

Inilah tanda yang ketujuh dekat dengan Ilahi
Sudah tidak memiliki keinginan apa-apa lagi,
sudah merasakan kebahagiaan abadi,
hidup bertunggal dengan Tuhan Sejati,
di mahligai suci pusat sanubari
mencapai kasunyatan jati.

Bekasi, 11 September 2010

Insan Kamil


INSAN KAMIL

Insan kamil begitu didamba,
setiap hamba yang hidup di dunia.
Namun, tidak sembarang orang mengetahui jua,
disampar di sandung ibaratnya,
tidak dirasakan jua, maka
hanya insan terpilih yang mampu melihatnya:
jalma linimpad seprapat bae wus tamat.

Sifat dan keadaan insan kamil itu
hanya dapat dilihat, dirasakan, dan diketahui
oleh mereka yang berbudi rahayu
yang telah sampai derajat luhur berbudi.

Tingkah laku insan kamil bersahaja,
senantiasa menyenangkan mereka:
yang tengah dirundung malapetaka,
dan siapa pun yang datang kepadanya.

Sikapnya terhadap siapa saja
senantiasa ramah dan bersahabat jua
tidak membeda-bedakan ras, suku, agama
semua diperlakukan sebagai saudara.

Tindak-tanduknya tertib dan susila
senantiasa mentaati peraturan yang ada
baik hukum masyarakat maupun negara,
baik hukum alam, adat, maupun agama.

Sedikit berbicara, banyak berkarya
santun bertutur kata, sabar senantiasa
ketika berucap penuh wibawa
tangannya pun tidak bergapaian ke mana-mana.

Roman mukanya cerah ramah semringah
memancar penuh belas kasih,
namun juga tajam berwibawa
siapa pun tentu segan ketika menatapnya.

Sorot matanya tajam bersinar
memandang penuh secara benar.
Meski ia telah masyhur dan tenar,
tidak pernah congkak, tamak, dan takabur.

Pakaian yang digunakan bersahaja,
tidak ada baju kebesaran seperti raja,
tidak bertongkat dan tidak bermahkota,
sehari-hari hanya berpakaian baju biasa.

Sederhana, bersahaja hidupnya:
meski semua telah dipunyainya,
tidak pernah memamerkan hartanya,
karena telah berderajat luhur dan mulia.

Kesabaran yang dimiliki sungguh luar biasa
bagaikan tiada tepi samudra raya,
tidak pernah meluap nafsu amarahnya,
teratur, ajeg, dan tekun hingga tercapai cita-cita mulia.

Insan kamil sungguh pemaaf dan adil paramarta
berbudi bawa leksana
kasih sayang terhadap sesama
menghormati semua agama
menetapi kewajiban penuh tata susila
setia pada undang-undang negara dan peraturannya
semua diperlakukan sama, tanpa mengabaikan tata krama
senantiasa menghormati orang tua dan saudara
juga guru dan pelajaran keutamaan dihormatinya
tidak berganti nama, dan tidak ingin dipuja-puja
saling melindungi dan menjaga
tata ketentraman dunia raya, dan
senantiasa berbakti kepada Tuhan yang Maha Esa
melalui Utusan-Nya yang abadi sepanjang masa.

Bekasi, 11 September 2010

Wednesday, 8 September 2010

Lebaran

LEBARAN
 
Bagaimana pun tetap datang lebaran
Hai, tinggal sehari lagi Ramadan
Ayo kawan-kawan bersalaman
Saling maaf memaafkan
lahir batin mohon ampunan
segala dosa dan kesalahan
tutur kata dan perbuatan
buah dari kemenangan
berpuasa sebulan.

Tuesday, 7 September 2010

Taman Kemuliaan


Taman Kemuliaan

Berbahagialah kawan
yang tahu Jalan Kebenaran
ialah Jalan Kebajikan
yaitu Jalan Keselamatan
yakni Jalan Keutamaan
hingga kemudian
berakhir di Kesejahteraan
berakhir di Ketenteraman
berakhir di Kebahagiaan
berakhir di sebuah Taman
Taman yang bukan sembarang taman
ialah Taman Kemuliaan
yaitu Taman Keluhuran
yakni Taman Keabadian

Namun, sungguh gawat dan rawan
di perjalanan banyak simpangan
di perjalanan banyak rintangan
di perjalanan banyak godaan
ada ada saja hambatan dan cobaan
datang silih berganti terus-terusan.

Begitu gelap, tidak ada penerangan
begitu rumit, tidak ada pegangan
dan begitu licin itu jalan kebenaran
harus melewati juga sebuah titian
rambut di belah tujuh bagaikan
kiri dan kanan
belakang dan depan
penuh ancaman
binatang buas, jin, dan setan
datang bergantian
siap menerkam kalian
menggoda dan merontokkan
perjalanan kalian
mencapai Taman Kemuliaan.

Akan tetapi, kawan
jangan gentar untuk menaklukkan
mereka bisa dilawan
dengan senantiasa meningkatkan
sadar: penuh bakti kepada Tuhan;
takwa: semua perintah dilaksanakan,
juga menjauhi semua larangan; dan
iman: hakulyakin hanya kepada Tuhan,
untuk memohon perlindungan, tuntunan,
kekuatan, pengayoman, dan pencerahan.

Perlu juga bekal di perjalanan, kawan
semata-mata hanya untuk keselamatan
selama di perjalanan yang gawat dan rawan
delapan watak keutamaan sebagai kendaraan
jangan lagi engkau menoleh ke kiri dan kanan
bawalah obor sejati sebagai penerangan
pergunakan tongkat sejati sebagai pegangan
lurus-luruslah jalanmu sampai ke tempat tujuan
juga tempat asalmu dahulu sebelum engkau diturunkan:
yakni tiada lain selain Taman Kemuliaan.

Bekasi, 7 September 2010

Berbudi Sentosa

BERBUDI SENTOSA

Orang yang berbudi sentosa

tidak pernah mencela,
tidak pernah membabi buta,
tidak pernah meluap amarahnya,
tidak malas bekerja atau berkarya,
tidak kerdil budi dan jiwanya,
dan juga tidak meremehkan mereka
yang memiliki pendapat dan kepercayaan berbeda.

Mereka yang berbudi sentosa senantiasa

berbakti kepada Tuhan dan Utusan-Nya
berbakti kepada saudara dan orang tua
berbakti kepada guru dan pelajaran utama
setia kepada khalifatullah dan negara
kasih sayang kepada sesama
menghormati semua agama.

Orang yang berbudi sentosa

adalah juga yang berbudhi bawa leksana,
ambeg adil para paramarta,
prasaja solah bawa,
memayu hayuning bawana.

Meniti Jalan Benar

MENITI JALAN BENAR

Perjalanan hidup di dunia ini:
Kita tidak dalam persaingan
Kita tidak dalam pertengkaran
Kita tidak dalam perkelahian
Kita tidak dalam permusuhan
Akan tetapi, kita saling berlomba
meraih prestasi kerja yang nyata,
mengais rezeki di jalan utama,
merajut cita-cita mulia,
menggapai sesuatu yang belum ada
ibadah, kebajikan, wibawa, atau juga
meniti jalan benar menuju ke hadirat-Nya.

Monday, 6 September 2010

Lautan Kesabaran

LAUTAN KESABARAN

Sabar itu momot: sungguh luas hati,
bagai lautan tiada tepi,
tidak meluap dan membanjiri, 
tetapi segala cobaan kuat diderita,
bukan orang yang putus asa,
melainkan orang yang hatinya sentosa,
mahaluas pengetahuan dan pemahamannya,
tidak kerdil watak dan tabiatnya,
serta tidak picik budinya.


Mari kita berolah kesabaran,
dengan berusaha menjauhkan
watak cekak rupak brangasan.
Orang yang cekak rupak brangasan,
disebabkan oleh pikiran dan perasaan
dibatasi pengetahuan dan kemampuan,
menganggap salah semua pengetahuan
dan kemampuan orang lain,
yang tidak sama dengan
pengetahuan dan kemampuannya.


Kesabaran itu ibaratnya
minuman jamu yang sungguh pahit rasanya,
hanya dapat diminum oleh mereka
yang sungguh teguh sentosa budinya,
hingga dapat menghilangkan duka lara,
berbagai penyakit yang diderita.

Sunday, 5 September 2010

Berbakti

BERBAKTI

Apa tanda orang berbakti?
Sebagai bukti insan taat kepada Ilahi.
Apa yang diperintahkan, dilaksanakan,
juga dapat menjauhi larangan.

Setiap waktu tidak meninggalkan sembahyang
khusuk dan taat beribadah
membulatkan iman
memperteguh takwa
senantiasa beryukur dan bertawakal
sudah dapat ridha dan tulus ikhlas selalu
berlaku jujur dan berwatak sabar
serta berbudi pekerti luhur dan mulia.

Bersyukur 3

BERSYUKUR 3

Bersyukur adalah
harta yang tiada habis sepanjang zaman.
Wahai para hamba Allah
apabila engkau mencari kekayaan
harta yang melimpah ruah;
senantiasa bersyukur upayakan
jangan sampai salah melangkah,
buah bersyukur memperoleh kebahagiaan.

Bersyukur senantiasa menang
atas keadaan yang silih berganti.
Bersyukur senantiasa senang
membuat kedamaian di hati.

Ketahuilah wahai manusia,
kehidupan di dunia
merupakan roda
perputaran masa
silih berganti senantiasa.

Apabila engkau bersyukur senantiasa
atas nikmat dan anugerah Allah semata
engkau menjadi orang terkaya
di antara semua manusia.

Apabila keinginanmu tidak terpenuhi,
janganlah mengeluh dan sakit hati.
Tetaplah bersyukur apa yang telah engkau miliki.
Sekalipun semua keinginanmu itu tidak tercapai,
namun bukankah engkau telah mempunyai
sebagian dari nikmat Ilahi.

Hanya bersyukur yang dapat menuntun hati
menjadi cerah memancar cahaya Ilahi
berisi rasa sejuk, tenang, tenteram dan damai
jalan lurus mencapai ke hadirat Ilahi.

Saturday, 4 September 2010

Bersyukur 2

BERSYUKUR 2

Bersyukur membuat ketenteraman
hati lapang penuh kedamaian
rasa tulus ikhlas didapatkan
harta tiada habis sepanjang zaman.

Bersyukur bukan orang enggan bekerja,
melainkan mensyukuri apa pun yang diterima.
Apa pula yang berada di tangannya,
dikerjakan dengan senang jua.
Tidak tamak dan tidak loba,
tidak bertindak di luar kemampuannya.

Bersyukur diberi kesehatan
Bersyukur diberi keberuntungan
Bersyukur diberi kepandaian
Bersyukur diberi kesejahteraan
Bersyukur diberi kehidupan

Bersyukur dan teruslah bersyukur

Harus Tetap Dijaga

HARUS TETAP DIJAGA

Semangat harus tetap dijaga
beribadah dan bekerja
tidak perlu berkeluh kesah
meski badan terasa lelah

Nama baik harus tetap dijaga
demi martabat dan harga diri
ubah watak-watakmu yang tercela
jangan sampai nama baik ternodai

Negara dan bangsa harus tetap dijaga
dari ancaman negara serumpun Malaysia
demi martabat dan harga diri juga
daripada perang dipilih diplomasi saja

Friday, 3 September 2010

Oh Dunia

OH DUNIA

Hidup di dunia penuh derita
setiap hari ada-ada saja
peristiwa-peristiwa duka
bencana dan air mata
tanah longsor dan gempa
banjir, tsunami, gunung meletus juga
kebakaran, tabrakan, tawuran massa
pencurian dan perampokan bersenjata
apalagi mendekati hari raya
rakyat hidup tambah sengsara
hai manusia
mengapa kau suka hidup di dunia
yang penuh silau pesona maya
kau tahu dunia ini fana
kau suka hidup di dunia

Bersyukur

BERSYUKUR 1

Bersyukur bersyukurlah bersyukur
sudah berapa juta-juta kilomilyar
kita menghirup udara segar
membuat hidup menjadi begitu tegar
sudah berapa juta liter jernih air
membuat sirkulasi dalam tubuh lancar
cukup sandang, pangan, dan papan memancar
rezeki Ilahi terus mengalir
sekali bersyukur tetap bersyukur
hidup subur makmur
terasa lebih segar dan bugar.

Thursday, 2 September 2010

Rezeki di Jalan Ilahi

Mari mencari rezeki di jalan Ilahi.
Tidak perlu sikut kanan kiri.
Tidak perlu iri dan dengki.
Halal dan memberkahi.
Bikin hidup penuh damai di hati. 
Bahagia tenteram hingga nanti.

Mengukir Prestasi

MENGUKIR PRESTASI

 

Seiring terbitnya matahari,

mari kita bersama mengukir prestasi,

berlomba mengejar ridha Ilahi,

bekal hidup di kemudian hari.

Wednesday, 1 September 2010

Kafilah di Bumi

KAFILAH DI BUMI

Selamat pagi wahai mentari
semburat cahyamu memberi
kesegaran baru bagi insani
mereka berkarya, bekerja demi
anak cucu dan istri
mereka beribadah demi
panggilan hati nurani
mewakili karya Illahi
sebagai kafilah di bumi

Kupinta Lagi


KUPINTA LAGI

Hai pagi yang baru menjelang
Pulangkan imanku yang sudah hilang
Berikan daku Cinta dan Hasrat
Supaya aku boleh mendarat...

Kulihat terang ...
Meski tidak benderang...
Sehingga gelap,
Lambat laun ‘kan lenyap!

(J.E. Tatengkeng. 2000. Rindu Dendam. Jakarta: Pustaka Jaya)

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan