MATI
SIJI MATI KABEH,
Secara harfiah peribahasa di atas
bermakna:
mati satu mati semua, mulia satu mulia
semua,
merepresentasikan kepribadian orang
jemawa
sebagai dasar pembenaran atas pilihan
sikapnya.
misal saja pangkat, jabatan, harta,
dan juga wanita,
bilamana dalam usahanya mendapatkan
tidak bisa,
artinya gagal, orang lain tidak boleh
menikmatinya,
dicarinya pelbagai usaha agar yang
lain gagal juga,
kalau perlu sampai kehilangan jiwa
dikorbankannya
lebih baik mati berkalang tanah
daripada sengsara,
sebaliknya, jika berhasil mendapatkan keinginannya
Dalam kehidupan masyarakat dapat terjadi
peristiwa
seorang lelaki mengingkan seorang
wanita pujaannya,
tetapi seorang wanita itu menolak,
tidak mau menerima,
akibatnya sang lelaki menjadi mata
gelap, membabibuta,
tidak boleh lelaki lain mendapatkan si
wanita pujaannya,
lalu, dicarilah usaha untuk dapat
membunuh si wanita,
setelah berhasil wanita terbunuh,
dirinya bunuh diri juga,
Sebaliknya, jikalau lamaran si lelaki
itu dapat diterima,
mereka yang jadi perantara ikut juga
merasa bahagia,
ada kebersamaan dan kesetiaan yang
seia sekata:
mati satu mati semua, mulia satu mulia
semua.
Hati-hati akan sekte yang mengajarkan
dogma
mati satu mati semua, mulia satu mulia
semua
menganggap kehidupan di dunia penuh
dusta,
penuh tipu daya, tempat segala angkara
murka,
banyak bencana sehingga derita tiada
hentinya
dan terus-menerus mendera kehidupan
manusia
mau tidak mau kita harus segera
menghentikannya
oleh karenanya, mati bersama menuju
rumah bapa
itu lebih terasa mulia dan bahagia
kembali ke surga
tidak lagi merasakan hidup papa
sengsara hina dina.
No comments:
Post a Comment