Saturday 15 February 2014

BAHAGIA ATAU SENGSARA


BAHAGIA ATAU SENGSARA

Bahagia atau sengsara pilihan kita
hidup bahagia didamba siapa saja
hidup sengsara tidak mau menerima
padahal itu buah perbuatan semua
dan serta perangai yang dimilikinya
siapa berbuat mulia kepada sesama,
suka berbagi kasih kepada siapa saja
akan menuai sejahtera dan bahagia;
sebaliknya apabila berbuat angkara
suka jahat dan membuat derita sesama
akan menuai papa sengsara selamanya.


Semua dipetik dalam kehidupan dunia
sepadan dengan buah perbuatannya.
Bilamana sekarang berbudi pekerti mulia,
berwatak kasih, melindungi, adil, dan bijaksana
kelak bilamana masih ditakdirkan hidup di dunia
engkau jadi golongan kalifatullah pemimpin negara.

Tetapi, bilamana sekarang kau berbudi angkara:
iri, dengki, jahat, tamak, culas, dusta, dan loba
kelak bilamana masih ditakdirkan hidup di dunia
kau jadi golongan penjahat yang hidup sengsara
hidup penuh derita, terlunta-lunta, miskin dan papa.


Apa sesungguhnya makna bahagia?
Bagi jiwa-jiwa yang dianggap bahagia
bilamana engkau dapat dekat dengan-Nya
artinya dapat menerima sinar tuntunan-Nya
berjalan di jalan kebenaran ialah jalan utama
berakhir dalam kemuliaan dan juga sejahtera.

Betapa pun wujud kebahagiaan lahiriah dunia,
diberi kekuasaan dan berlimpahan harta benda,
bilamana kau jauh dari Tuhan Yang Maha Esa
dalam wawasan jiwamu kau ini hidup sengsara,
sebab kau tidak mengerti tujuan hidup senyatanya.


Betapa pun wujud kesengsaraan lahiriah dunia,
jadi fakir miskin, menderita hidup papa sengsara,
bilamana engkau dekat Tuhan Yang Maha Esa
dalam wawasan jiwamu engkau umat berbahagia,
tidak diombang-ambingkan suka duka dan nestapa
serta engkau tidak silap akan maya pesona dunia.


Bekasi, 12 Februari 2014

No comments:

Post a Comment

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan