Sunday 11 January 2015

AJI GODHONG JATI AKING


AJI GODHONG JATI AKING

Aji godhong jati aking bermakna:
sungguh engkau masih lebih berharga
daripada daun jati kering yang berguna
sebagai pupuk organik, briket, dan juga
pembungkus ikan pindang dan lainnya
bilamana kau tiada guna, arta, dan wirya.
 
Tiada guna berarti kau tidak berkepandaian
berkepandaian salah satu syarat dapat pekerjaan
bilamana hidupmu tidak memperoleh pekerjaan
berarti engkau menjadi seorang pengangguran
apalah enaknya hidup tanpa dapat pekerjaan
bagaimana kau dapat menghadapi kehidupan
kalaulah engkau malas menggerakkan pikiran,
kaki, tangan, badan, dan mengatasi kelaparan,
kedinginan, kepanasan, serta papan yang nyaman.

Tiada arta berarti kau tidak memiliki harta benda
padahal harta benda sebagai sarana hidup di dunia
bagaimana kau akan dapat hidup dengan sejahtera
bilamana kau sama sekali tidak memiliki harta benda.
Selain sebagai sarana hidup di dunia yang penuh dusta,
harta bendamu itu dapat sebagai sarana modal usaha,
entah kau mau berusaha seperti apa dan bagaimana
wujud usaha yang kau lakukan, yang penting bekerja,
bekerja tidak hanya berusaha menumpuk harta benda,
tetapi kau mengemban amanah sebagai kalifah di dunia
yang tetap harus engkau pertanggung jawabkan natinya.

Tiada wirya itu berarti kau tidak memiliki keberanian
padahal keberanian itu sebagai penegak kehidupan
tanpa ada keberanian niscaya kau akan tersingkirkan
terbuang begitu saja seperti sampah yang berserakan,
akibatnya jadi tuna wisma, tuna karya, dan gelandangan
apalah ya enaknya kau menjadi peminta-minta di jalanan
sehingga kehilangan jejakmu sebagai insan berperadaban
dan kau terima luwih aji godhong jati aking sebagai cibiran,
tentunya akan selalu dilecehakan yang terasa menyakitkan.

Bekasi, 11 Januari 2015


No comments:

Post a Comment

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan