Aja rumangsa
bisa,
nanging bisaa
rumangsa.
Jangan merasa serba bisa,
tetapi haruslah bisa merasa.
Janganlah dirimu merasa serba bisa,
meski kau memiliki kemampuan luar biasa,
bilamana dibandingkan orang-orang lainnya
memang kau punya kelebihan super istimewa
badan sehat, segar bugar, dan gagah perkasa
kaya akan ilmu pengetahuan dan juga harta benda
suka mengkritik dan menganggap orang lain alpa
suka mendemo pejabat-pejabat tengah berkuasa
suka menggerakkan massa agar menuruti maunya
padahal mereka bekerja keras untuk rakyat jelata
siang malam tiada henti berbakti pada nusa bangsa
tapi mengapa kau merasa lebih bisa daripada mereka
padahal kau belum tentu dapat melaksanakannya,
bilamana sungguh-sungguh kuasa itu diberikannya.
Agar engkau tidak menjadi seorang yang jemawa,
kelebihan super istimewa itu hanyalah titipan semata,
pada masanya tentu akan dikembalikan kepada-Nya:
jadi, badan sehat, segar bugar, dan gagah perkasa,
pun otak dan pikiran juga cemerlang cerdas cendekia,
serta kaya akan ilmu pengetahuan dan juga harta benda
itu semua tidak menjamin selamanya engkau dapat jaya.
Dengan demikian, engkau harus tetap merasa dan juga
menyadari kekuarangan karena manusia tiada sempurna
sehingga engkau tidak mengkerdilkan kemampuan mereka
menyelesaiakan tugas dan kewajiban yang jadi amanahnya.
Koreksi akan kemampuan diri sendiri itu lebih berharga
daripada engkau terjerumus pada euforia suka mencela
apakah kau hanya menginginkan disanjung puja di dunia
dianggap engkau lebih serba bisa mengatasi segala rupa
padahal itu semua hanya pamrih akan silap maya pesona,
yang penuh dusta, serba celaka, dan juga hanya sementara.
Bekasi, 11 Januari 2015
No comments:
Post a Comment