Tuesday 27 January 2015

ADOH TANPA WANGENAN CEDHAK DATAN SENGGOLAN








ADOH TANPA WANGENAN
CEDHAK DATAN SENGGOLAN

Makna ungkapan adoh tanpa wangenan,
cedhak datan senggolan, jauh tiada batasan,
meskipun dekat sekali tidak dapat bersentuhan;
jauh di mata serasa dekat di hati sanubari insan.

Bilamana Sang Kekasih Hati sedang berjauhan,
atau orang-orang yang disayangi meninggalkan,
rasa rindu terus memburu, tiada berkesudahan,
terasa betapa jauh keberaadan mereka sekalian,
tapi sejatinya sangat dekat, selalu dalam ingatan.

Di dalam konteks yang lebih filosofis kesukmaan,
ungkapan itu sejatinya menggambarkan hubungan
antara manusia dengan Tuhan Yang Maharahman.
Betapa dekat hubungan antara Tuhan dengan insan,
Tuhan bertakhta di dalam hati setiap orang beriman,
meskipun demikian, insan tidak pernah bersentuhan.

Pada sisi lain, pandangan orang-orang transenden,
Tuhan bersinggasana di langit sap tujuh, berjauhan,
manusia ada di bumi berusaha mempersembahkan,
segala doa dan permohonan setiap saat dipanjatkan,
sebagai tanda umat bertakwa, berbakti, dan beriman
sehingga jarak yang semula terasa sangat berjauhan,
menjadi sangat dekat karena selalu dalam kesadaran.

Sesungguhnya Tuhan meliputi semesta alam seisinya,
bersinggasana di segala sifat hidup, dalam hamba juga,
Dzat Tuhan bukan materi, tidak berupa, tidak berwarna,
itulah sebabnya Tuhan tidak tampak oleh mata manusia,
hanya rasa jati yang dapat mendekatkan kehadiran-Nya,
di mana dan kapan saja: Tuhan senantiasa bersama kita.

Satuhu.

Bekasi, 27 Januari 2015




No comments:

Post a Comment

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan