Monday 6 February 2012

MENUJU KE TAMAN KEMULIAAN

Berbahagialah kawan yang tahu Jalan Kebenaran
ialah Jalan Kebajikan, Jalan menuju ke Keselamatan
disebut juga Jalan Keutamaan menuju ke Sangkan Paran
Jalan yang berakhir di Kesejahteraan
Jalan yang berakhir di Ketenteraman
Jalan yang berakhir di Kebahagiaan
Jalan yang berakhir di sebuah Taman
Taman yang bukan sembarang taman
ialah Taman Kemuliaan atau Taman Keluhuran
yakni Taman yang sungguh bersifat Keabadian

Namun, di perjalanan tidaklah mudah kawan
sungguh-sungguh gawat dan rawan
di perjalanan banyak simpangan
di perjalanan banyak rintangan
di perjalanan banyak godaan
ada ada saja hambatan dan cobaan
datang silih berganti terus-terusan.

Begitu gelap, tidak ada penerangan
begitu rumit, tidak ada pegangan
dan begitu licin itu jalan kebenaran
harus melewati juga sebuah titian
rambut di belah tujuh bagaikan
terkepung bahaya kiri dan kanan
penjahat pun ada belakang dan depan
semuanya penuh itu ancaman
binatang buas, jin, dan setan
mereka datang bergantian
siap menerkam dan memangsa kalian
menggoda dan merontokkan iman
hati-hatilah perjalanan kalian
mencapai Taman Kemuliaan.

Akan tetapi, wahai semua kawan
jangan gentar untuk menakhlukkan
mereka semua dapatlah dikalahkan
dengan senantiasa meningkatkan
sadar: penuh berbakti kepada Tuhan;
takwa: semua perintah dilaksanakan,
juga menjauhi semua larangan; dan
iman: hakulyakin hanya kepada Tuhan,
jujur, narima, sabar, dan relalah kawan
kunci utama budi luhur telah engkau dapatkan
untuk memohon sih, perlindungan, dan tuntunan,
juga kekuatan, pengayoman, serta pencerahan.

Wahai kawan, perlu juga bekal di perjalanan
semata-mata hanya untuk bekal keselamatan
selama di perjalanan yang gawat dan rawan
delapan watak keutamaan sebagai kendaraan
jangan lagi engkau menoleh ke kiri dan ke kanan
bawalah obor sejati sebagai penerangan di jalan
pergunakan tongkat sejati sebagai pegangan
lurus-lurulsah jalanmu sampai ke tempat tujuan
juga tempat asalmu dahulu sebelum engkau diturunkan:
yakni Taman Kemuliaan Abadi yang juga Istana Tuhan.

Bekasi, 7 September 2010

No comments:

Post a Comment

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan