Wednesday 6 October 2010

Hastha Brata 1

 










HASTHA BRATA 1

Seusai perang besar di negeri Alengka
kini tibalah saatnya Ramawijaya
menobatkan Wibisana sebagai raja
menggantikan kakanda Prabu Rahwana.

Wibisana diminta Prabu Ramawijaya
memulihkan kembali wibawa negeri Alengka
yang telah hancur karena perbuatan Rahwana
agar rakyat kembali hidup sejahtera dan bahagia.

Semasa Alengka dibawah kekuasaan Rahwana
rakyat hidup menderita dan penuh sengsara
seluruh negeri seolah-olah terlanda bisa
Wibisana diharapkan dapat menjadi penawarnya.

Dalam menjalan pemerintahan di negeri Alengka
Wibisana hendaklah meneladan delapan dewa:
yaitu Dewa Indra, Dewa Surya, Dewa Bayu, Dewa Kuwera
Dewa Baruna, Dewa Yama, Dewa Candra, dan Dewa Brama.

Dewa Indra adalah dewa keindahan dan kemuliaan
seorang raja hendaklah menebarkan wewangian
menghujani dana merata hingga seluruh kerajaan
sifat tercela dan angkara haruslah dihindarkan.

Dewa Surya adalah dewa penerangan dunia
menyinari kegelapan semesta dengan cahayanya
memberi energi kehidupan kepada makhluk mayapada
oleh karenanya penguasa memberi pencerahan rakyatnya
membangkitkan semangat beribadah dan berkarya
memecahkan segala persoalan penuh dengan bijaksana.

Dewa Bayu disebut pula Hyang Batara Pawana
sosok dewa yang gagah perkasa dan bersahaja
juga teguh pendirian dan tegas penuh wibawa
sebab itu penguasa harus tampil gagah perkasa,
teguh pada pendirian dan tegas berwibawa,
hidup bersahaja agar rakyat selamat sentosa.

Dewa Kuwera adalah putra ketiga Hyang Batara Ismaya
suka memberi petunjuk, fatwa, dan pahala pada dunia
penguasa juga hendaknya suka memberi petunjuk dan fatwa
serta tidak segan-segannya memberi pahala bagi rakyatnya.

Dewa Baruna bertugas menjaga keselamatan isi samudra
yang mampu menampung berbagai aliran sungai yang ada
demikian halnya penguasa dapat menjaga keselamatan negara
mampu menampung berbagai persoalan dan tidak meluap emosinya.

Dewa Yama adalah dewa penjabut nyawa dan penguasa neraka
tugas lainnya adalah memberantas semua perbuatan angkara
seharusnya penguasa juga tidak membiarkan rusaknya negara
yang disebabkan oleh kejahatan dan tindak angkara murka
perusuh, teroris, dan koruptor dibasmi hingga ke akar-akarnya.

Dewa Candra adalah dewa penerang di malam gelap gulita
sinar cahayanya sejuk tenang dan tidak menyilaukan mata
hendaknya penguasa memberi pencerahan saat rakyat duka
kebijakan yang tenang menyejukkan membuat rakyat bahagia.

Dewa Brama adalah dewa penguasa api dan semua sifat panas
setiap hari menerangi kegelapan dan membangkitkan agar tidak lemas
penguasa berkewajiban membangkit semangat rakyat agar tidak malas
kerja keras membangun negara dan bangsa agar hidup lebih puas.

Demikian wejangan Ramawijaya kepada Gunawan Wibisana
ditulis oleh Pujangga Jawa R.Ng. Jasadipoera dalam Serat Rama
agar seorang penguasa kapan dan di mana pun berada tidak terlena
penguasa senantiasa menjaga keselamatan dan kesejahteraan rakyatnya.

Bekasi, 5 Oktober 2010

2 comments:

  1. Spektakuler s'kali...!

    ReplyDelete
  2. Cerita itu memang dahsyat, mendasarkan pada kearifan alam, seorang pemimpin bangsa berdasarkan harapan R.Ng. Jasadipoera I memang harus dapat memenuhi delapan brata tersebut agar rakyat bahagia dan sejahtera.

    ReplyDelete

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan