BALADA NABI SIS AS
Setelah
kematian Habil, tentunya
Adam
kepada Kain sangatlah murka
rasa
kecewa menyertai juga duka cita
berhari-hari
dan berbulan-bulan lamanya
tapi
tak lama kemudian Adam pun berputra
seorang
wanita cantik jelita diberi nama Azura
dan
seorang lelaki gagah nan tampan Sis namanya.
Kedua
anak kembar Adam itu sebagai karunia
sebab
Tuhan melimpahkan karunia tak terhingga
Azura
yang cantik jelita memiliki perilaku mulia
Sis
yang gagah dan tampan serta cerdas cendekia
senantiasa
menunjukkan perilaku saleh nan mulia
berbakti
pada orang tua dan juga kepada Yang Esa
beriman
dengan teguh tidak tergoyahkan siapa juga
bertakwa
dengan sepenuh jiwa raga selalu siap sedia
menerima
sabda-sabda Yang Esa dalam lubuk hatinya
dan
ditulis menjadi lima puluh sahifah yang rapi tertata.
Ketika
Sis dilahirkan, Adam sudah berusia senja
Adam
sengaja memilih Sis sebagai pewaris aulia
sebab
Sis memiliki pelbagai kelebihan secara nyata
dari
segi keilmuan dan kecerdasan, mumpunilah dia
ketakwaan
dan keimanan tidak perlu diragukan juga
kepatuhan
kepada orang tua dan Tuhan selalu terjaga
oleh
karena itu pada Sis, Adam sepenuh jiwa percaya
dan
mengajarkan semua ilmu pengetahuan miliknya:
Janganlah engkau
merasa tenang hidup di dunia fana,
oleh karena aku
merasa tenang ketika hidup di surga
bersifat abadi,
sebab termakan bujukan setan penggoda
aku dan ibumu
dikeluarkan oleh-Nya, dan turun ke dunia.
Janganlah engkau
bertindak menurut nafsu angkara setan
oleh karenanya
aku bertindak menurut nafsu angkara setan
sehingga aku
memakan buah terlarang dari pohon kehidupan
lalu kemudian,
aku menjadi menyesal atas semua perbuatan.
Setiap perbuatan
yang akan engkau lakukan,
hendaklah
terlebih dahulu engkau renungkan
akibat yang akan
ditimbulkan pada kemudian,
seandainya
akibat suatu perkara aku merenungkan,
tentu aku tidak
akan tertimpa musibah memalukan.
Ketika akan
sesuatu hatimu merasakan kegamangan
usahakanlah
sedapat mungkin untuk meninggalkan
karena ketika
aku hendak memakan buah kehidupan
hatiku merasa
gamang, tetapi aku tidak menghiraukan
hingga akhirnya
aku benar-benar menemui penyesalan.
Hendaklah bermusyawarah mengenai suatu perkara,
karena seandainya aku bermusyawarah dengan mereka,
para malaikat, tentu aku tidak akan tertimpa malapetaka.
Ketika Adam meninggal dunia
empat ratus tahun Sis telah berusia.
Sis telah diwasiati oleh orang tuanya
memerangi kaum Kain, saudaranya,
dia telah berperilaku angkara murka
perang pertama yang terjadi di dunia
Kain pun bertekuk lutut, antara mereka
Sis memperoleh kemenangan di medan laga
juga Sis memimpin anak cucu Adam di dunia
dengan peraturan dan hukum Yang Maha Esa
serta membawa persatuan di antara mereka
hingga hidup menjadi bermakna dan bahagia.
No comments:
Post a Comment