Thursday 5 January 2017

BALADA NABI SIS AS


BALADA NABI SIS AS
               
Setelah kematian Habil, tentunya
Adam kepada Kain sangatlah murka
rasa kecewa menyertai juga duka cita
berhari-hari dan berbulan-bulan lamanya
tapi tak lama kemudian Adam pun berputra
seorang wanita cantik jelita diberi nama Azura
dan seorang lelaki gagah nan tampan Sis namanya.

Kedua anak kembar Adam itu sebagai karunia
sebab Tuhan melimpahkan karunia tak terhingga
Azura yang cantik jelita memiliki perilaku mulia
Sis yang gagah dan tampan serta cerdas cendekia
senantiasa menunjukkan perilaku saleh nan mulia
berbakti pada orang tua dan juga kepada Yang Esa
beriman dengan teguh tidak tergoyahkan siapa juga
bertakwa dengan sepenuh jiwa raga selalu siap sedia
menerima sabda-sabda Yang Esa dalam lubuk hatinya
dan ditulis menjadi lima puluh sahifah yang rapi tertata.

Ketika Sis dilahirkan, Adam sudah berusia senja
Adam sengaja memilih Sis sebagai pewaris aulia
sebab Sis memiliki pelbagai kelebihan secara nyata
dari segi keilmuan dan kecerdasan, mumpunilah dia
ketakwaan dan keimanan tidak perlu diragukan juga
kepatuhan kepada orang tua dan Tuhan selalu terjaga
oleh karena itu pada Sis, Adam sepenuh jiwa percaya
dan mengajarkan semua ilmu pengetahuan miliknya:

Janganlah engkau merasa tenang hidup di dunia fana,
oleh karena aku merasa tenang ketika hidup di surga
bersifat abadi, sebab termakan bujukan setan penggoda
aku dan ibumu dikeluarkan oleh-Nya, dan turun ke dunia.

Janganlah engkau bertindak menurut nafsu angkara setan
oleh karenanya aku bertindak menurut nafsu angkara setan
sehingga aku memakan buah terlarang dari pohon kehidupan
lalu kemudian, aku menjadi menyesal atas semua perbuatan.

Setiap perbuatan yang akan engkau lakukan,
hendaklah terlebih dahulu engkau renungkan
akibat yang akan ditimbulkan pada kemudian,
seandainya akibat suatu perkara aku merenungkan,
tentu aku tidak akan tertimpa musibah memalukan.


Ketika akan sesuatu hatimu merasakan kegamangan
usahakanlah sedapat mungkin untuk meninggalkan
karena ketika aku hendak memakan buah kehidupan
hatiku merasa gamang, tetapi aku tidak menghiraukan
hingga akhirnya aku benar-benar menemui penyesalan.

Hendaklah bermusyawarah mengenai suatu perkara,
karena seandainya aku bermusyawarah dengan mereka,
para malaikat, tentu aku tidak akan tertimpa malapetaka.

Ketika Adam meninggal dunia
empat ratus tahun Sis telah berusia.
Sis telah diwasiati oleh orang tuanya
memerangi kaum Kain, saudaranya,
dia telah berperilaku angkara murka
perang pertama yang terjadi di dunia
Kain pun bertekuk lutut, antara mereka
Sis memperoleh kemenangan di medan laga
juga Sis memimpin anak cucu Adam di dunia
dengan peraturan dan hukum Yang Maha Esa
serta membawa persatuan di antara mereka
hingga hidup menjadi bermakna dan bahagia.

Bekasi, 1 Januari 2017

No comments:

Post a Comment

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan