Thursday, 17 September 2015

METODOLOGI PENELITIAN SASTRA: Paradigma, Proposal, Pelaporan, dan Penerapan

  

Judul Buku   : METODOLOGI PENELITIAN SASTRA:
                          Paradigma, Proposal, Pelaporan, dan Penerapan
Penulis          : Puji Santosa
Penerbit         : Azzagrafika, Yogyakarta
Tahun            : Oktober 2015
Halaman        : xvi + 246 halaman
Ukuran Buku  : 14,5 x 21 Cm
Harga             : Rp60.000,00

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- KATA PENGANTAR PENERBIT

Metodologi penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala alam, sosial, kebudayaan, dan kemasyarakatan atau kemanusiaan, berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan. Dalam mencari kebenaran ter­sebut peneliti dapat memilih jenis-jenis metode penelitian dalam melak­sanakan penelitiannya, antara lain, metode kualitatif, kuantitatif, deskriptif, historis komparatif, eksperimental, analisis konten, dan kajian budaya. Demikian halnya dalam bidang kesusastraan, metodologi penelitian sastra adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala kesusastraan, kebudayaan, dan kemasyarakatan, berdasarkan disiplin ilmu humaniora untuk kesejahteraan umat.
Buku Metodologi Penelitian Sastra: Paradigma, Proposal, Pelaporan, dan Penerapan yang ditulis Puji Santosa ini merupakan buku panduan bagi calon peneliti dan peneliti, juga dapat sebagai referensi mahasiswa diploma, S-1, S-2, dan S-3, dalam melaksanakan penelitiannya, dari persoalan memahami paradigma penelitian, merancangan penelitian, membuat urutan kerja penelitian, memilih sarana dan prasarana yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, mengukur, menganalisis, dan menyajikan data, hingga melaporkan hasil penelitiannya.
Agar buku panduan ini tidak terasa kering wawasan, dalam buku ini disajikan juga contoh penerapan beberapa metode penelitian sastra yang berkaitan dengan masalah promosi kepariwisataan Indonesia; persoalan pemeliharaan lingkungan hidup yang bersih dan sehat sebagai upaya kampanye sadar lingkungan; kearifan budaya dan fungsi kemasyarakatan sastra lisan sebagai upaya penyelamatan sastra hampir punah; pemahaman lintas-budaya serumpun dalam menghadapi benturan budaya; perbandingan diakronis karya sastra yang berbeda zaman dengan penelusuran kedudukan, fungsi, kesejajaran, genetika, generik, dan tematik teks sebagai upaya penyelamatan aset bangsa; analisis konten semiotik dengan penelusuran tanda-tanda bentuk dan bunyi, sintaksis semiotik, semantik semiotik, pragmatik semiotik, dan hubungan intertekstual sebagai upaya pemahaman gejala alam dan budaya bangsa; kritik mitos nusantara dengan penelusuran struktur, latar, ideologi, jenis, penampilan, dan manfaat mitos sebagai pemahaman kesadaran purba agar tidak tercerabut dari akar tradisi; serta historis komparatif cerita rakyat dengan penelusuran tipe, motif, dan historis komparatif sebagai upaya pengembangan strategi kebudayaan di Indonesia.
Mengingat betapa pentingnya buku panduan bagi calon peneliti dan peneliti ini, Elmatera dengan bangga menerbitkan buku panduan ilmiah bidang penelitian sastra ini dan menyajikannya yang terbaik kepada masyarakat. Semoga penerbitan buku ini dapat menambah khazanah publikasi hasil penulisan karya ilmiah di Indonesia serta sebagai sumbangsih kami kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Selamat membaca dan mengapresiasi sajian penerbitan kami ini.

                                                                                       Penerbit Azzagrafika

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENGANTAR PENYUNTING AHLI

            Pada awalnya suatu penelitian timbul dari keingintahuan manusia atas pengamatan akan gejala-gejala alam, sosial, dan kebudayaan yang melingkupi manusia. Keingintahuan manusia atas pengamatan itu kemudian menimbulkan pertanyaan, kesangsian, keragu-raguan, bahkan menjadi teka-teki atas misteri dibalik apa yang dilihat, apa yang didengar, dan apa yang dirasakan atas pengamatannya tersebut. Keseluruhan pertanyaan akan keingintahuan manusia itulah yang kemudian menjadi permasalahan dalam suatu penelitian. Sebab, aktivitas penelitian itu pada dasarnya memecahkan permasalahan yang diakhiri dengan hasil temuan. Atas hasil temuan ini peneliti kemudian melaporkan dalam bentuk paparan karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah itu dapat disampaikan dalam forum seminar, simposium, dan kongres ilmiah; atau dapat juga dilaporkan dalam bentuk skripsi, tesis, dan disertasi bagi mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi; dan atau dapat juga dimuat dalam jurnal ilmiah, prosiding, bunga rampai penelitian ilmiah, dan menjadi buku karya ilmiah.
Sebelum sampai menemukan hasil penelitaian, suatu penelitian berangkat dari masalah. Apa yang dihadapi peneliti tentu banyak masalah. Satu masalah dengan masalah lainnya tentu dapat saja terjadi tumpang tindih, bertabrakan, ataupun hampir sama. Agar penelitian kita fokus terhadap satu atau beberapa masalah, perlu perumusan masalah. Setelah perumusan masalah ditemukan, barulah melakukan penelaahan informasi. Hasil penelaahan informasi dapat dimanfaatkan untuk menyusun instrumen penelitian. Susunan instrumen penelitian agar valid atau sahih perlu dilakukan uji coba ke lapangan. Hasil uji coba lapangan ditelaah dan perlu dilakukan evaluasi. Setelah instrumen penelitian direvisi sesuai dengan hasil uji coba lapangan, maka tindakan selanjutnya adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara studi pustaka, wawancara, penyebaran kuesioner, dan atau observasi lapangan. Data-data yang telah dikumpulkan lalu diolah melalui cara klasifikasi, identifikasi, kodefikasi, analisis, dan interpretasi data. Setelah hal itu dilakukan semua, selanjutnya tinggallah menyajikan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
Demikianlah urutan kerja penelitian yang tersaji dalam buku ini. Akan tetapi, mereka, calon peneliti dan peneliti, yang akan melakukan penelitian, baik penelitian pustaka maupun penelitian lapangan, memang sebaiknya terlebih dahulu memahami paradigma penelitian. Hal ini sangat berguna bagi calon peneliti dan peneliti untuk memandu arah penelitian sesuai dengan masalah yang dihadapi di lapangan serta tujuan yang dikehendaki dalam penelitian. Setelah paradigma penelitian terpahami dengan baik, tentu langkah selanjutnya adalah membuat proposal atau rancangan penelitian. Proposal sangat berguna bagi peneliti sebagai pedoman arah penelitian yang menjadi tujuannya. Selanjutnya, pelaporan pelaksanaan penelitian bermanfaat sebagai pertanggung jawaban peneliti atas kerja penelitian yang dilakukan, baik secara manajerial pengelolaan dana dan aset penelitian maupun secara ilmiah penelitian yang dilakukan. Akan lebih elok lagi apabila temuan hasil penelitian itu dilaporkan dalam bentuk karya tulis ilmiah dan dipublikasikan kepada khalayak sehingga masyarakat dapat ikut serta merasakan hasil penelitian tersebut.  
Atas dasar alasan di atas, saya bangga bertindak sebagai penyunting ahli buku Metodologi Penelitian Sastra: Paradigma, Proposal, Pelaporan, dan Penerapan yang ditulis Puji Santosa ini. Buku ini benar-benar merupakan buku panduan bagi calon peneliti dan peneliti dalam melak­sanakan penelitiannya, yang berisi dari persoalan memahami paradigma penelitian (Bab I, Bab II, dan Bab III), merancang penelitian, membuat urutan kerja penelitian, memilih sarana dan prasarana yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, mengukur, menganalisis, dan menyajikan data (Bab III dan Bab IV), hingga melaporkan hasil penelitiannya (Bab V), serta beberapa contoh penerapan metodologi penelitian sastra yang diaplikasi dalam pelbagai ranah kehidupan (Bab VI—Bab XII). Buku ini memang benar-benar bernas, baik dari sisi teknis bahasa maupun isi sajiannya yang begitu mendalam tentang betapa pentingnya peran panduan metodologi penelitian sastra dalam pengembangan penelitian-penelitian sastra di Indonesia. Hasil penulisan buku oleh Saudara Puji Santosa ini ternyata mampu membuka cakrawala betapa kaya wawasan dan luasnya medan penelitian sastra, tidak hanya terbatas pada masalah intrinsik karya sastra, tetapi meliputi seluruh kehidupan manusia, baik gejala alam, sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, maupun kemasyarakatan atau kemanusiaan dapat menjadi lahan penelitian sastra. Buku ini pantas dibaca khalayak masyarakat Indonesia yang membuka cakrawala tentang kiat-kiat penelitian sastra sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan umat.


                                                              Drs. Dhanu Priyo Prabowo, M.Hum.
                                                              Peneliti Utama Bidang Sastra
 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------


KATA PENGANTAR PENULIS

Buku Metodologi Penelitian Sastra: Paradigma, Proposal, Pelaporan, dan Penerapan ini semula ditulis sebagai upaya untuk mempersiapkan bahan perkulihan “Metodologi Penelitian Sastra” pada Jurusan Sastra Jepang dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Nasional, Jakarta (2002—2006), Kuliah Umum Metodologi Penelitian Sastra pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (2013), Kuliah Umum Sikap Positif Berbahasa Indonesia pada Program Pascasarjana (S-2) Linguistik, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan (2014), dan Kuliah Umum Metodologi Penelitian Sastra di Kalimantan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan (2015). Setelah kegiatan tersebut, penulis bertemu dengan Prof. Dr. Bani Sudardi, Guru Besar Ilmu Sastra pada Universitas Sebelas Maret Surakarta, di Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, Sentul, Bogor, pertengahan Juli 2015. Dari diskusi dengan beliau menyatakan bahwa buku-buku yang penulis tulis sebelumnya, seperti Ancangan Semiotika dalam Pengkajian Susastra, Bahtera Kandas di Bukit, Kritik Sastra, Kekuasaan Zaman Edan, dan Estetika Sastra, menjadi bahan referensi perkuliahan di Pascasarjana (S-2 dan S-3) Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret Surakarta. Atas dasar itulah penulis termotivasi untuk mencoba menyusun kembali buku ini agar dapat menjadi pegangan dasar para mahasiswa yang mengambil jurusan dan program studi ilmu sastra. Mata kuliah “Metotologi Penelitian Sastra” merupakan mata kuliah yang perlu (dan tentunya wajib) diikuti oleh mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa dan sastra, baik sastra Indonesia, daerah, maupun asing, guna menunjang ilmu dan wawasannya tentang penelitian sastra. Oleh sebab itu, buku ini diupayakan untuk dapat diterbitkan sebagai buku acuan perkuliahan “Metodologi Penelitian Sastra”, khususnya bagi mahasiswa S-1, S-2, S-3, dan Diploma pada Fakultas Sastra atau Fakultas Ilmu Budaya, dan juga mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Hal ini mengingat pada akhir masa studinya mereka yang mengambil konsentrasi kesusastraan akan menulis karya tulis ilmiah (skripsi, tesis, disertasi) ten­tang sastra. Itulah sebabnya buku Metodologi Penelitian Sastra ini dapat sebagai modal dasar pemahaman mereka tentang penelitian sastra.
            Mata kuliah “Metodologi Penelitian Sastra” di dunia perguruan tinggi mencoba memperkenalkan kepada mahasiswa tentang paradigma penelitian sastra dalam studi dunia kesusastraan. Mahasiswa hendaknya memahami dengan benar hakikat atau dasar-dasar penelitian sastra, jenis-jenis penelitian sastra, tahapan-tahapan atau prosedur penelitian sastra, ukuran-ukuran dalam penelitian sastra, berbagai landasan teori dan metode penelitian sastra, menyusun proposal atau membuat perencanaan penelitian, melaporkan pelaksanaan penelitian, dan tentu saja mampu melaksanakan penelitian sastra guna mengaplikasikan teori-teori penelitian yang diperolehnya agar mahasiswa dapat memahami, mengerti, melakukan, dan menulis karya tulis ilmiah hasil penelitian sastra. Selain itu, dalam mata kuliah ini juga diperkenalkan secara kongkret hasil penelitian sastra yang telah dilakukan oleh penulis buku ini.
Agar buku panduan perkuliahan “Metodologi Penelitian Sastra” ini tidak terasa kering wawasan, dalam buku ini disajikan juga contoh penerapan beberapa metode penelitian sastra yang berkaitan dengan masalah: (1) promosi kepariwisataan Indonesia; (2) persoalan pemeliharaan lingkungan hidup yang bersih dan sehat sebagai upaya kampanye sadar lingkungan; (3) kearifan budaya dan fungsi kemasyarakatan sastra lisan sebagai upaya penyelamatan sastra hampir punah; (4) pemahaman lintas-budaya serumpun dalam menghadapi benturan budaya; (5) perbandingan diakronis karya sastra yang berbeda zaman dengan penelusuran kedudukan, fungsi, kesejajaran, genetika, generik, dan tematik teks sebagai upaya penyelamatan aset bangsa; (6) analisis konten semiotik dengan penelusuran tanda-tanda bentuk dan bunyi, sintaksis semiotik, semantik semiotik, pragmatik semiotik, dan hubungan intertekstual sebagai upaya pemahaman gejala alam dan budaya bangsa; (7) kritik mitos nusantara dengan penelusuran struktur, latar, ideologi, jenis, penampilan, dan manfaat mitos sebagai pemahaman kesadaran purba agar tidak tercerabut dari akar tradisi; serta (8) historis komparatif cerita rakyat dengan penelusuran tipe, motif, dan historis komparatif sebagai upaya pengembangan strategi kebudayaan di Indonesia.
Akhirnya, selamat membaca dan mengapresiasi hasil penulisan buku dan penelitian sastra yang sederhana ini. Tidak ada gading yang tidak retak. Apabila ada kekurangan, sesuatu yang salah dan kilaf, mohon koreksian, kritik, dan saran perbaikan atas buku ini. Salam dan doa.

Jakarta, 2 Agustus 2015
Penulis


 


No comments:

Post a Comment

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan