Monday 6 July 2015

URIP IKU URUP, MUNG MAMPIR NGOMBE, SADERMA NGLAKONI




URIP IKU URUP,
MUNG MAMPIR NGOMBE,
SADERMA NGLAKONI

Hidup itu sesungguhnya menyala, tetap membara,
hanya singgah sebentar minum, melepas dahaga,
kemudian melanjutkan perjalanan dari pondok dunia
menuju ke istana keabadian, juga sekadar pelaksana
sebagai kalifah di bumi mengemban amanah mulia
membabarkan cinta kasih dan berbagi pada sesama.

Orang hidup harus mimiliki semangat yang membara
agar dapat memperoleh sesuatu yang amat berharga
sesuatu yang amat berharga itu berupa cita-cita mulia
sebagai kesatria utama atau menjadi kusuma bangsa
berguna bagi masyarakat, negara, bangsa, dan agama
jikalau kemudian kembali ke haribaan Yang Maha Esa
tentunya dapat kembali bertunggal dengan-Nya di surga.

Seberapa lama dia mengemban amanah mulia di dunia
hal itu tentunya tidak lama, rata-rata hanya 65 tahun saja
oleh karena itu, ibaratnya hanya singgah melepas dahaga
kemudian melanjutkan perjalanan lagi menuju ke asal mula
senyampang masih berkesempatan menunaikan tugas mulia
manfaatkan waktu sebaik-baiknya agar hidup tidak sia-sia
ukirlah prestasimu dengan bekerja, berkarya, serta berdoa
sebagai warisan pada anak cucumu kelak kemudian harinya.

Sadarlah bahwa hidup di dunia ini hanya sekadar pelaksana
ialah pelaksana amanah mulia sebagai kalifah di jagat raya
sudah ditentukan tugas mulia setiap manusia dapat berbeda
ada kalanya menjadi brahmana, kesatria, waisia, dan sudra
artinya: ada yang bertugas sebagai pemuka bidang agama,
kenegaraan, militer, pendidikan, pertanian, dan sebagainya
meski hanya sekadar pelaksana tidak boleh kita seenaknya
tetap tanggung jawab atas amanah yang dipercayakannya.

Bekasi, 6 Juli 2015


No comments:

Post a Comment

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan