PAWUKON
Pawukon hanya salah satu ilmu dalam
kalender Jawa
berbicara tentang perhitungan hari, tanggal, bulan, juga
tahun, serta keberuntungan akan nasib hidupnya di dunia.
Pawukon berasal dari kata wuku, kurang lebih bermakna
bagian dari suatu siklus penanggalan orang Bali dan Jawa
berumur tujuh hari atau satu pekan dalam setiap wukunya.
terhitung mulai hari Minggu hingga ke Sabtu lagi,
dan masing-masing wuku memiliki
nama tersendiri.
Pawukon masih digunakan masyarakat Jawa
dan Bali
terutama untuk menentukan "hari untung" dan "hari rugi"
serta terkait pula dengan weton
seseorang di kemudian hari.
Ide dasar perhitungan menurut wuku
adalah bertemunya
dua hari jadi satu dalam sistem pancawara dan saptawara.
Sistem pancawara atau pasaran terdiri atas lima hari saja,
Wage, Kliwon, Legi, Pahing, Pon, nama-nama harinya,
Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, namanya.
Nama-nama wuku yang ada tiga puluh didasarkan pada
kisah zaman purba tentang Prabu Watugunung namanya
berpermaisurikan Dewi Sinta dengan dikaruniai 28 putra,
sebagai penanda betapa kisah mitologis dan fenomenanya
setiap wuku ditandai dengan nama-nama semua tokoh cerita
mulai Sinta, Landep, Wukir, Kurantil, Tolu, Gumbgreg, pula
Warigalit, Warigagung, Julungwangi, Sungsang, Galungan,
juga
Kuningan, Langkir, Mandasiya, Julungpujut, Pahang, dan
pula
Kuruwelut, Marakeh, Tambir, Medangkungan, Maktal, dan juga
Dukut, dan (Prabu) Watugunung yang selalu ada Jumat Kliwonnya.
Setiap wuku disertai
dengan nama seorang dewa sebagai penjaga
memiliki pohon simbolik, hewan simbolik, tipe rumah, dan candra
sebagai perlambang yang dinyatakan dalam suatu peribahasa
Jawa,
ruwatannya juga
ada dan berwujud sedekah sebagai penolak bala,
kala sial berupa sengkala
bilahi, situasi yang membawa malapetaka,
dan juga dunung atau
arah mata angin yang membawa sial nasibnya.
Pada zaman teknologi dan informasi global canggih dewasa ini
Apakah pawukon masih tetap dipercaya oleh orang Jawa dan Bali,
silahkan saja mau dipercayainya atau justru tidak dipercayai lagi
bergantung pada mereka yang menjalankan keyakinan yang dimiliki.
Bekasi, 30 Juni 2015
No comments:
Post a Comment