Tuesday 18 March 2014

LORONG SURGAWI



LORONG SURGAWI

Berjalan menyusuri lorong pagi yang sepi
embun menetes dari langit setia menemani
angin semilir menyusup di antara celah ragawi
membuat suasana menjadi sunyi meninggi
di lorong ujung jalan, telah ada yang menanti:

"Selamat pagi Malaikat Penjaga Surgawi",
sapaku kepada yang telah lama menanti.
"Sekiranya mohon diizinkan, ya Utusan Abadi,
perkenankan hamba masuk ke Istana Ilahi,
bertahun yang lalu Adam dan Hawa mendiami,
kami anak cucu Adam dan Hawa rindu sekali
rindu.... sungguh-sungguh rindu ingin kembali,
ya... ya.. kembali menikmati suasana Surgawi.

betapa bahagianya tinggal di Surgawi
tiada terik matahari dan hujan badai
tiada bencana dan malapetaka tsunami
tiada sengsara akibat korupsi anak negeri
tiada resah harga bawang melambung tinggi
tiada gelisah harga daging memakan hati
tiada tenggelam dunia yang berubah berganti
semua.., ya semua penuh kasih sayang sejati
betapa penuh rasa damai di hati sanubari
sejahtera, tenteram, bahagia kekal abadi

Wahai Malaikat Suci abadi penjaga Surgawi
ya..., kabulkan doa dan permohonan kami
Engkaulah Rasul Abadi..., Sang Nur Ilahi,
Penuntun, dan Guru Hamba yang Sejati,

hamba tidak ingin kembali ke dunia lagi."

Bekasi, 15 Maret 2013







No comments:

Post a Comment

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan