Sunday, 26 January 2014

8 AJARAN TENTANG 10 KEUTAMAAN

           Dalam kehidupan sehari-hari setiap umat memiliki ajaran keutamaan, yakni suatu ajaran yang menjadi tuntunan arah kebajikan untuk mencapai kesempurnaan hidup. Berikut tercatat (dari berbagai sumber) ada 8 ajaran hal 10 keutamaan yang dimiliki oleh umat di dunia. Rangkuman dari beberapa sumber tentang ajaran 10 keutamaan berikut untuk pembelajaran bersama tentang keutamaan, kebajikan, dan kemualiaan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kepercayaan atau iman masing-masing yang diyakini kebenarannya; dalam hal ini tidak untuk baik-baikan obor, tetapi menghormati perbedaan sebagai rahmat Tuhan Yang Maha Esa.


A. SEPULUH PERINTAH TUHAN
1.         Jangan menyembah tuhan-tuhan lain, Sembahlah Aku saja
2.         Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun...
3.         Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat
4.         Kuduskanlah hari Tuhan
5.         Hormatilah ibu-bapamu
6.         Jangan membunuh
7.         Jangan berzinah
8.         Jangan mencuri
9.         Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
10.     Jangan menginginkan kepunyaan orang lain.
(Alkitab, Keluaran 20: 3—17)


B. DASA SILA
    (PEDOMAN DASAR ORGANISASI PANGESTU)
  1. Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Berbakti kepada Utusan Tuhan
  3. Setia kepada Kalifatullah (Pembesar Negara dan Undang-Undangnya)
  4. Berbakti kepada Tanah Air.
  5. Berbakti kepada Orang Tua (Ayah-Ibu)
  6. Berbakti kepada Saudara Tua.
  7. Berbakti kepada Guru
  8. Berbakti kepada Pelajaran Keutamaan
  9. Kasih Sayang Kepada Sesama Hidup
  10. Menghormati Semua Agama.
(Anggaran Dasar Pangestu Pasal 7)


C. DASA DHARMA PRAMUKA
  1. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
  3. Patriot yang sopan dan ksatria
  4. Patuh dan suka bermusyawarah
  5. Rela menolong dan tabah
  6. Rajin, terampil dan gembira
  7. Hemat cermat dan bersahaja
  8. Disiplin, berani dan setia
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan


D. DASA KUSALA KAMMA
    (SEPULUH KEBAJIKAN)
1.      Tidak membunuh / tidak mendendam / selalu murah hati
2.      Tidak mencuri dan merampok; selalu beramal.
3.      Tidak berbuat sesat / berzinah
4.      Tidak berdusta
5.      Tidak mengadu domba
6.      Tidak berkata kasar dan kejam
7.      Tidak berkata yang membingungkan
8.      Tidak serakah
9.      Tidak membenci
10. Tidak berpandangan sesat


E. DASA PARAMARTHA
Dasa Paramartha adalah sepuluh macam ajaran kerohanian yang dapat dipakai penuntun dalam tingkah laku yang baik serta untuk mencapai tujuan hidup yang tertinggi (Moksa). Dasa Paramartha ini juga merupakan landasan dari prilaku dari subha karma yang terdiri dari atas:
1.         Tapa, pengendalian diri lahir dan bathin.
2.         Bratha, mengekang hawa nafsu.
3.         Samadhi, konsentrasi pikiran kepada Tuhan.
4.         Santa, selalu senang dan jujur.
5.         Sanmata, tetap bercita-cita dan bertujuan terhadap kebaikan.
6.         Karuna, kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup.
7.         Karuni, belas kasihan terhadap tumbuh-tumbuhan, barang dan sebagainya.
8.         Upeksa, dapat membedakan benar dan salah, baik dan buruk.
9.         Mudhita, selalu berusaha untuk dapat menyenangkan hati orang lain.
10.     Maitri, suka mencari persahabatan atas dasar saling hormat menghormati.
Kasih sayang dan saling menghormati terhadap sesama mahluk hidup adalah prinsip dari ajaran Dasa Paramartha ini yang baik digunakan dalam kehidupan sehari-hari.


F. DASA SILA
     (AJARAN UMAT HINDU)
Dasa Sila artinya sepuluh macam perbuatan yang baik dan mulia yang perlu diikuti dan dilaksanakan oleh umat Hindu, meliputi :
1.      Ahimsa atau tidak membunuh atau menyakiti.
2.      Brahmacari atau dapat mengendalikan nafsu birahi.
3.      Satya atau setia kepada janji, jujur, tulus, terus terang.
4.      Awyawahara atau melakukan usaha dengan tulus ikhlas.
5.      Akrodha atau tidak marah/tidak mudah marah.
6.      Asteniya atau Asteya artinya tidak mencuri, tidak mengambil barang orang lain.
7.      Guru Susrusa atau hormat kepada guru.
8.      Sauca atau selalu memelihara kesucian diri lahir batin.
9.      Aharalagawa atau mengatur jenis makanan yang sederhana.
10. Apramada atau taat mempelajari dan mengamalkan ajaran Weda, takwa dan tidak sombong.
Dasa Sila ini merupakan gabungan antara unsure Panca Yama Brata dan Panca Niyama Brata.


G. DASA SILA
(AJARAN UMAT BUDDHA)
  1. Panatipata Veramani Sikkhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari pembunuhan.)
  2. Adinnadana Veramani Sikkhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari mengambil barang yang tidak diberikan.)
  3. Kamesu Micchacara Veramani Sikhapadam Samadiyami (umat Buddha biasa; Aku bertekad untuk melatih diri menghindari perbuatan asusila.; Abrahmacariya Veramani Sikhapadam Samadiyami (untuk Bhikkhu)
  4. Musavada Veramani Sikkhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.)
  5. Surameraya Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.)
  6. Vikalabhojana Veramani Sikhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari makan makanan setelah tengah hari.)
  7. Naccagitavadita Visukadassana Malagandhavilepana; Dharanamandana Vibhusanatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik serta pergi melihat tontonan-tontonan.)
  8. Malagandhavilepana Dharanamandana vibhusanatthana Veramani Sikhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari pemakaian bunga-bungaan, wangi-wangian, dan alat kosmetik untuk tujuan menghias dan mempercantik tubuh.)
  9. Uccasayana Mahasayana Veramani Sikkhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan mewah.)
  10. Jataruparajata Patiggahana Veramani Sikhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari menerima emas, perak, dan uang).


H. DASA SILA BANDUNG
Dasasila Bandung adalah sepuluh poin hasil pertemuan Konferensi Asia–Afrika yang dilaksanakan pada April 1955 di Bandung, Indonesia. Pernyataan ini berisi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerja sama dunia". Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru.
Isi Dasasila Bandung:
  1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
  2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
  3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil.
  4. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain.
  5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian mahupun secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
  6. (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara besar, (b) Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain.
  7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi mahupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
  8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.
  9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
  10. Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional






No comments:

Post a Comment

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan