Dalam
kehidupan sehari-hari setiap umat memiliki ajaran keutamaan, yakni suatu ajaran
yang menjadi tuntunan arah kebajikan untuk mencapai kesempurnaan hidup. Berikut
tercatat (dari berbagai sumber) ada 8 ajaran hal 10 keutamaan yang dimiliki
oleh umat di dunia. Rangkuman dari beberapa sumber tentang ajaran 10 keutamaan
berikut untuk pembelajaran bersama tentang keutamaan, kebajikan, dan kemualiaan
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kepercayaan atau iman masing-masing
yang diyakini kebenarannya; dalam hal ini tidak untuk baik-baikan obor, tetapi
menghormati perbedaan sebagai rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
A. SEPULUH
PERINTAH TUHAN
1.
Jangan menyembah tuhan-tuhan lain, Sembahlah
Aku saja
2.
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai
apa pun...
3.
Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu
dengan tidak hormat
4.
Kuduskanlah hari Tuhan
5.
Hormatilah ibu-bapamu
6.
Jangan membunuh
7.
Jangan berzinah
8.
Jangan mencuri
9.
Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
10.
Jangan menginginkan kepunyaan orang lain.
(Alkitab, Keluaran 20: 3—17)
B. DASA
SILA
(PEDOMAN DASAR ORGANISASI PANGESTU)
- Berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Berbakti kepada Utusan Tuhan
- Setia kepada Kalifatullah (Pembesar Negara dan Undang-Undangnya)
- Berbakti kepada Tanah Air.
- Berbakti kepada Orang Tua (Ayah-Ibu)
- Berbakti kepada Saudara Tua.
- Berbakti kepada Guru
- Berbakti kepada Pelajaran Keutamaan
- Kasih Sayang Kepada Sesama Hidup
- Menghormati Semua Agama.
(Anggaran Dasar Pangestu Pasal
7)
C. DASA
DHARMA PRAMUKA
- Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
- Patriot yang sopan dan ksatria
- Patuh dan suka bermusyawarah
- Rela menolong dan tabah
- Rajin, terampil dan gembira
- Hemat cermat dan bersahaja
- Disiplin, berani dan setia
- Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
- Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
D. DASA
KUSALA KAMMA
(SEPULUH KEBAJIKAN)
1.
Tidak membunuh / tidak mendendam / selalu murah hati
2.
Tidak mencuri dan merampok; selalu beramal.
3.
Tidak berbuat sesat / berzinah
4.
Tidak berdusta
5.
Tidak mengadu domba
6.
Tidak berkata kasar dan kejam
7.
Tidak berkata yang membingungkan
8.
Tidak serakah
9.
Tidak membenci
10.
Tidak berpandangan sesat
E. DASA
PARAMARTHA
Dasa Paramartha adalah sepuluh
macam ajaran kerohanian yang dapat dipakai penuntun dalam tingkah laku yang
baik serta untuk mencapai tujuan hidup yang tertinggi (Moksa). Dasa
Paramartha ini juga merupakan landasan dari prilaku dari subha karma yang
terdiri dari atas:
1.
Tapa, pengendalian diri
lahir dan bathin.
2.
Bratha, mengekang hawa
nafsu.
3.
Samadhi, konsentrasi
pikiran kepada Tuhan.
4.
Santa, selalu senang dan
jujur.
5.
Sanmata, tetap
bercita-cita dan bertujuan terhadap kebaikan.
6.
Karuna, kasih sayang
terhadap sesama makhluk hidup.
7.
Karuni, belas kasihan
terhadap tumbuh-tumbuhan, barang dan sebagainya.
8.
Upeksa, dapat membedakan
benar dan salah, baik dan buruk.
9.
Mudhita, selalu berusaha
untuk dapat menyenangkan hati orang lain.
10.
Maitri, suka mencari
persahabatan atas dasar saling hormat menghormati.
Kasih sayang dan saling
menghormati terhadap sesama mahluk hidup adalah prinsip dari ajaran Dasa
Paramartha ini yang baik digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
F. DASA SILA
(AJARAN UMAT HINDU)
Dasa Sila artinya sepuluh macam perbuatan yang baik
dan mulia yang perlu diikuti dan dilaksanakan oleh umat Hindu, meliputi :
1.
Ahimsa atau tidak membunuh
atau menyakiti.
2.
Brahmacari atau dapat
mengendalikan nafsu birahi.
3.
Satya atau setia kepada
janji, jujur, tulus, terus terang.
4.
Awyawahara atau melakukan usaha
dengan tulus ikhlas.
5.
Akrodha atau tidak marah/tidak
mudah marah.
6.
Asteniya atau Asteya artinya tidak mencuri, tidak
mengambil barang orang lain.
7.
Guru Susrusa atau hormat kepada
guru.
8.
Sauca atau selalu memelihara
kesucian diri lahir batin.
9.
Aharalagawa atau mengatur jenis
makanan yang sederhana.
10. Apramada atau taat mempelajari dan mengamalkan ajaran Weda, takwa
dan tidak sombong.
Dasa Sila ini merupakan gabungan antara unsure
Panca Yama Brata dan Panca Niyama Brata.
G. DASA
SILA
(AJARAN UMAT BUDDHA)
- Panatipata Veramani
Sikkhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari
pembunuhan.)
- Adinnadana Veramani
Sikkhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari
mengambil barang yang tidak diberikan.)
- Kamesu Micchacara
Veramani Sikhapadam Samadiyami (umat Buddha biasa; Aku bertekad untuk
melatih diri menghindari perbuatan asusila.; Abrahmacariya Veramani Sikhapadam Samadiyami (untuk Bhikkhu)
- Musavada Veramani
Sikkhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan
yang tidak benar.)
- Surameraya
Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk
melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan
lemahnya kesadaran.)
- Vikalabhojana
Veramani Sikhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk melatih diri menghindari
makan makanan setelah tengah hari.)
- Naccagitavadita Visukadassana
Malagandhavilepana; Dharanamandana Vibhusanatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami (Aku bertekad
untuk melatih diri menghindari untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik
serta pergi melihat tontonan-tontonan.)
- Malagandhavilepana
Dharanamandana vibhusanatthana Veramani Sikhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk
melatih diri menghindari pemakaian bunga-bungaan, wangi-wangian, dan alat
kosmetik untuk tujuan menghias dan mempercantik tubuh.)
- Uccasayana
Mahasayana Veramani Sikkhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk
melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang
tinggi dan mewah.)
- Jataruparajata
Patiggahana Veramani Sikhapadam Samadiyami (Aku bertekad untuk
melatih diri menghindari menerima emas, perak, dan uang).
H. DASA
SILA BANDUNG
Dasasila Bandung adalah sepuluh
poin hasil pertemuan Konferensi Asia–Afrika yang dilaksanakan pada April 1955
di Bandung, Indonesia. Pernyataan ini berisi tentang "pernyataan mengenai
dukungan bagi kedamaian dan kerja sama dunia". Dasasila Bandung ini
memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru.
Isi Dasasila Bandung:
- Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas
yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
- Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
- Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua
bangsa, besar maupun kecil.
- Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam
soalan-soalan dalam negeri negara lain.
- Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara
sendirian mahupun secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
- (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif
untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara
besar, (b) Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain.
- Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi mahupun penggunaan
kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
- Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai,
seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian
masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak
yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.
- Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
- Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional
No comments:
Post a Comment