Monday, 24 June 2013

Sang Paramartha


SANG PARAMARTHA

Sang Paramartha
adalah manusia berbudi mulia
manusia yang telah berbadan Wedha
sejatinya dia adalah orang yang bersahaja
insan yang tingkah laku dan perbuatannya
senantiasa menyenangkan bagi mereka
dan membuat gembira ria siapa saja.

Sang Paramartha
adalah mereka yang sikapnya
senantiasa ramah kepada siapa saja
bersahabat dan tidak membuatnya beda
tindak tanduknya tertib dan susila anuraga.

Sang Paramartha
adalah mereka yang tutur katanya
sedikit, tetapi mengandung penuh makna
selalu jujur apa adanya kepada siapa saja
senantiasa menepati janji yang diucapkannya.

Sang Paramartha
adalah mereka yang sopan berbicara
santun setiap tindakan yang diperbuatnya
tangannya tidak bergapaian ke mana-mana
terang dan ramah memancar dari roman muka
tajam dan bersinar cemerlang memancar dari mata
siapa pun yang menatap timbul rasa segan berwibawa.

Sang Paramartha
adalah mereka yang cara hidupnya
berpakaian bersahaja atau sederhana
tidak berjubah mewah dengan bermahkota
tetap tertata rapi, bersih, dan sedap dipandang mata.

Sang Paramartha
adalah mereka yang paramartha
maknanya: adil, merata, penuh bijaksana
belas kasih, penuh sayang, dan cinta sesama
watak sabar yang dimiliki laksana samudera raya
tidak meluap walau mendapat tambahan air dari mana saja.

Sang Paramartha
adalah mereka yang tetap setia
kepada tanah air dan pembesar negara
taat pada peraturan dan undang-undangnya
menetapi kewajiban hidup dengan tata susila
menghormati dan meluhurkan semua agama
tidak membeda-bedakan derajat, golongan, dan bangsa
semua diperlakukan sama, tanpa mengabaikan tata krama
dan tidak meninggalkan cara hidup bermasyarakat yang ada.

Sang Paramartha
adalah mereka yang saling menjaga
harkat, martabat, harga diri, dan wibawa
tidak bergelar dan bahkan tidak berganti nama
tidak ingin di sanjung-sanjung ataupun dipuja-puja
tidak menyombongkan kemampuan dan kepandaiannya
tidak meninggalkan kewaspadaan kepada siapa dan apa saja.

Sang Paramartha
adalah mereka yang senantiasa
mendarmakan kemampuannya kepada dunia
dengan membuat sejahteranya dunia secara nyata
berdasarkan pada kasih sayang dan keadilan sempurna
serta pengorbanan yang nyata-nyata kepada sesama
memberi tuntunan, pencerahan, dan teladan utama
kepada semua umat agar hidup rukun, damai, dan sejahtera
sebagai perwujudan rasa berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bekasi, 24 Juni 2013


No comments:

Post a Comment

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan