Saturday, 29 June 2013

SAMPAH







 SAMPAH

Kita ini sampah
sebagai barang murah
berserakan melimpah-ruah
kotor, jorok, membuat marah
bau busuk, kecut, dan tidak ramah
berbagai penyakit tidak dapat dicegah
walau telah berusaha dengan susah-payah
sampah ya tetap sampah, berserakan tumpah

Coba sadarilah
perut kita berisi sampah
ada dedaunan, nasi, dan buah
ada teri, ikan, cumi, dan udang galah
ada tumbar, bawang, dan rempah-rempah
ada daging sapi, kambing, dan mungkin gajah
ada sayur asem, nangka, rendang, dan juga lodeh
semua yang masuk dalam mulut kita keluar jadi sampah
sampah ya tetap sampah, barang murah meriah bikin marah

Ada juga yang memanfaatkan sampah
membuat pupuk kompos agar subur tanah
membuat lukisan barang kerajinan hiasan rumah
tas, topi, dompet, dan sepatu ada juga dari sampah
bahkan kadang-kadang sampah itu juga buat hadiah
bagi mereka yang kreatif tentu penghasilan bertambah
memikirkan kenaikan bbm, angkutan, dan sembako tak usah
sampah ya tetap sampah, ayo mencari solusi semua yang mudah

Sampah ya sampah
dibakar hingga musnah
dikubur ke dalam tanah
dibuang ke tong sampah
dihanyutkan ke dalam air bah
didaur ulang jadi barang mewah
mau diapa-apakan ya terserah
pokoknya sampah pasrah-srah

Kalau kita sampah
tentu kita menyerah
dan secara total pasrah
akan nasib dengan sumarah
kepada Tuhan Yang Mahamurah
tetap berharap agar kasih melimpah

Bekasi, 29 Juni 2013

Friday, 28 June 2013

GODA



GODA

Goda itu batu ujian bagi manusia
oleh karenanya harus waspada
berhati-hati meniti wot bahaya
berpegang erat-erat pada Trisila:
berbakti, beriman, dan bertakwa.

Janganlah sampai terpeleset
masuk ke dalam jurang sesat
iblis setanlah yang menyeret
menyebabkan tidak selamat
perjalanan di dunia ke akhirat.


Goda itu jikalau diringkas ada tiga
pertama: goda kasar, kasat mata
kedua: goda halus, si kuma beta
ketiga: goda gawat berbahaya
semua goda menjadi malapetaka
dapat menghancurkan siapa saja
oleh karenanya harus waspada
jangan sampai engkau terlena
masuk ke dalam jurang neraka.

Harta, tahta, dan wanita
termasuk goda kasar kasat mata
ketiga goda itu tampak secara nyata
membuat manusia mabuk, alpa, terlena
jika berlebihan menjerumuskan manusia
sekadar kebutuhan hidup boleh mencari harta
tidak terbelenggu dan tidak dikuasai harta benda
korupsi, kolusi, dan nepotisme jadi sumber goda
singkirilah dan jauhkan dirimu dari watak angkara.



















Pangkat, jabatan, dan kedudukan jadi goda tahta
sekadar memenuhi tugas hidup boleh mencari tahta
tidak dilarang orang berpangkat dan menjabat di dunia
tetapi apabila engkau mengejar tahta secara membabi buta
hanya asyik mengejar jabatan tinggi yang kauanggap mulia
sehingga engkau melupakan kewajiban dan tugas utama
jadi kalifatullah di dunia atas nama Tuhan Yang Maha Esa,
itu termasuk goda tahta yang membuatmu semakin murka.

Wanita-wanita nan cantik jelita menjadi goda api asmara
senyum dan kerlingan mata wanita yang cantik paras muka
para lelaki mudah tersengat rentan dimabuk asmara cinta
hingga melalaikan kewajiban dan tugas utama hidup di dunia
akibatnya terjadilah musibah, malapetaka, bencana keluarga.
Sekadar melaksanakan kewajiban hidup kau boleh berwanita
tidak dilarang engkau memiliki wanita yang benar-benar mulia
wanita yang dapat menjadi teladan bagi kehidupan di dunia
wanita yang penuh pengorbanan bagi kelangsungan keluarga
mengasuh dengan penuh kasih sayang semua putra-putrinya
sebagai perwujudan cinta sejati wanita itu tidak berlaku beda
sepertihalnya kaum pria juga harus selalu mengutamakan cinta
kewajiban agung ini senantiasa disertai dengan laku tapa brata,
yakni dengan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
agar selamat sejahtera perjalanan hidup dari dunia ke istana mulia.


Goda halus si kuma beta sering merajalela,
goda halus tiada lain goda iblis, setan, dewata
yang sering masuk ke dalam batin manusia
hingga senantiasa merasa lebih dari siapa saja:
- merasa dirinya lebih berkuasa
sehingga berbuat semena-mena
- merasa dirinya lebih bermartabat mulia
sehingga menyiksa makhluk lainnya
- merasa dirinya lebih cerdik- cendekia
sehingga lainnya bodoh, dungu, pandir
- merasa dirinya lebih kaya raya akan harta
sehingga meremehkan yang papa sengsara
watak si kuma beta menjadi sombong, takabur,
angkuh, congkak, tinggi hati, sok tahu, dan jemawa
lalu mereka menjadi adigang-adigung-adiguna.
Bila tak segera bertobat, sadar, dan kembali beriman
mereka akan terperosok masuk ke jurang api neraka.


Goda gawat dan berbahaya bila tergoyahkan imannya,
tertarik oleh daya kekuasaan iblis, setan, dan dewata
serba ajaib laku perjalananmu dikendalikan mereka
hingga tidak dirasa berbelok ke arah jalan simpangan
akhirnya membawa dirimu sampai di alam kafiruna
tempat makhluk yang murtad, ingkar, dan pendusta
sehingga pintu surga sudah tertutup bagi mereka.

Agar engkau semua terbebas dari semua goda
perpegang teguhlah erat-erat tongkat Trisila:
senantiasa Sadar, Iman, dan Bertakwa
serta sucikanlah dengan air Pancasila:
Budi Luhur: Jujur, Sabar, Rela, Narima
Singkirilah semua Paliwara
Berjalanlah di Jalan Rahayu.

Bekasi, 28 Juni 2013



Monday, 24 June 2013

Sang Paramartha


SANG PARAMARTHA

Sang Paramartha
adalah manusia berbudi mulia
manusia yang telah berbadan Wedha
sejatinya dia adalah orang yang bersahaja
insan yang tingkah laku dan perbuatannya
senantiasa menyenangkan bagi mereka
dan membuat gembira ria siapa saja.

Sang Paramartha
adalah mereka yang sikapnya
senantiasa ramah kepada siapa saja
bersahabat dan tidak membuatnya beda
tindak tanduknya tertib dan susila anuraga.

Sang Paramartha
adalah mereka yang tutur katanya
sedikit, tetapi mengandung penuh makna
selalu jujur apa adanya kepada siapa saja
senantiasa menepati janji yang diucapkannya.

Sang Paramartha
adalah mereka yang sopan berbicara
santun setiap tindakan yang diperbuatnya
tangannya tidak bergapaian ke mana-mana
terang dan ramah memancar dari roman muka
tajam dan bersinar cemerlang memancar dari mata
siapa pun yang menatap timbul rasa segan berwibawa.

Sang Paramartha
adalah mereka yang cara hidupnya
berpakaian bersahaja atau sederhana
tidak berjubah mewah dengan bermahkota
tetap tertata rapi, bersih, dan sedap dipandang mata.

Sang Paramartha
adalah mereka yang paramartha
maknanya: adil, merata, penuh bijaksana
belas kasih, penuh sayang, dan cinta sesama
watak sabar yang dimiliki laksana samudera raya
tidak meluap walau mendapat tambahan air dari mana saja.

Sang Paramartha
adalah mereka yang tetap setia
kepada tanah air dan pembesar negara
taat pada peraturan dan undang-undangnya
menetapi kewajiban hidup dengan tata susila
menghormati dan meluhurkan semua agama
tidak membeda-bedakan derajat, golongan, dan bangsa
semua diperlakukan sama, tanpa mengabaikan tata krama
dan tidak meninggalkan cara hidup bermasyarakat yang ada.

Sang Paramartha
adalah mereka yang saling menjaga
harkat, martabat, harga diri, dan wibawa
tidak bergelar dan bahkan tidak berganti nama
tidak ingin di sanjung-sanjung ataupun dipuja-puja
tidak menyombongkan kemampuan dan kepandaiannya
tidak meninggalkan kewaspadaan kepada siapa dan apa saja.

Sang Paramartha
adalah mereka yang senantiasa
mendarmakan kemampuannya kepada dunia
dengan membuat sejahteranya dunia secara nyata
berdasarkan pada kasih sayang dan keadilan sempurna
serta pengorbanan yang nyata-nyata kepada sesama
memberi tuntunan, pencerahan, dan teladan utama
kepada semua umat agar hidup rukun, damai, dan sejahtera
sebagai perwujudan rasa berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Bekasi, 24 Juni 2013


Friday, 21 June 2013

Komunitas Keong-14



 

 

KOMUNITAS KEONG-14

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (daring) kata komunitas berarti “kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu”; “masyarakat”; “paguyuban”; -- desa Antr komunitas yang bersifat kedesa-desaan; -- hutan bakau komunitas yang hidup di hutan bakau di daerah pantai; -- kota Antr komunitas yang bersifat kekota-kotaan; --sastra kelompok atau kumpulan orang yg meminati dan berkecimpung dl bidang sastra; masyarakat sastra. Pemahaman tentang makna kata “komunitas” akan dipakai untuk menjelaskan keberadaan sebuah komunitas di dunia maya, khususnya di jejaring sosial facebook.
Di dunia maya, akun jejaring sosial facebook, ada sebuah komunitas yang dinamakan “KOMUNITAS KEONG-14”. Menurut penggagas komunitas ini ternyata kata “KEONG” merupakan sebuah singkatan, yakni dari kata “K-ompak, E-mpati, O-ra goroh, NG-entas papa cibtrakaning bangsa”. Dua abjad pertama [K-E] merupakan kependekan kata dalam bahasa Indonesia, yaitu Kompak dan Empati. Sementara itu, dua abjad terakhir (O-NG) merupakan sekumpulan frasa bahasa Jawa, yaitu Ora Goroh (Tidak bohong, Tidak berdusta, Tidak Ingkar, bukan palsu), dan Ngentas papa cintrakaning bangsa (Mengentaskan papa sengsara hidup bangsa). Dari sebuah nama tentu menyiratkan tujuan yang hendak dicapai ke masa depannya, yakni sebuah negeri (Indonesia) yang aman, tenteram, subur, makmur, sejahtera, menjadi negara yang sentosa, jaya, dan masyhur ke seluruh penjuru dunia. Pendek kata, tujuan utama dari Komunitas Keong-14 ini adalah mencapai kesejahteraan hidup yang adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan mengedepankan watak jujur, kompak, dan empati.
Sebuah komunitas jejaring sosial tentu saat ini yang dapat dilakukan hanya sebatas saling berkomunikasi, mengasah kepekaan sosial dan intelektual, serta bertukar pikiran bagaimana baiknya negara dan bangsa ini di masa depan sehingga dapat senantiasa mencapai puncak kejayaan dunia, menjadi negara mercusuar di dunia, dan dapat dibanggakan oleh siapa pun, seluruh umat di dunia. Oleh karena itu, dalam legenda fabel (cerita binatang Keong dan Kancil, Siput dan Pelanduk) Keong berjuang tidak sendirian, maka memerlukan banyak Keong-keong untuk dapat mengalahkan si Kancil atau si Pelanduk.
Dalam Komunitas Keong-14 disimbolkan atau dilambangkan dengan 14, yaitu harus ada 14 (Satu Empat), Maknanya: “Satu Kekompakan” atau “Satu Kesepakatan”, dan Empat Belas = “Lipat Gandakan Belas Kasihmu kepada sesama makhluk Tuhan”. Satu Empat juga dapat diartikan:
Satu Visi: Ketuhanan Yang Maha Esa
Empat Pilar Kebangsaan:
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
(2) Bhineka Tunggal Ika,
(3) Pancasila, dan
(4) Undang-undang Dasar 1945.
Dengan demikian, Komunitas Keong-14 ini bersifat independen, lintas sektoral, dengan misi "Bangkit berjuang bersama mengentaskan papa sengsara hidup rakyat jelata menuju ke kehidupan yang lebih baik, lebih beradab, lebih bermartabat, dan lebih mulia."

Semoga Tuhan berkenan melimpahkan kasih, anugerah, tuntunan, pencerahan, daya kekuatan lahir batin untuk beraktivitas secara sempurna, dan perlindungan-Nya kepada seluruh umat yang senantiasa berbakti, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Amin. 

Komunitas Keong-14 Mulia



KOMUNITAS KEONG-14 MULIA

hidup ada rasa segala-gala
segala-gala hidup rasa ada
rasa ada hidup segala-gala
ada rasa hidup segala-gala

ada rasa cinta lara
ada rasa senang duka
ada rasa susah gembira
ada rasa nikmat sengsara
ada rasa cinta kasih duka cita
ada rasa asem manis gula jawa
ada rasa gurih asin garam madura
ada rasa renyah ketika sedang tertawa
ada rasa lunglai lelah letih menusuk raga
ada rasa ayem tentrem marem suka bahagia
yang sungguh nyaman damai dirasakan jiwa

apa saja bergejolak tentu ada rasa
bergejolak apa saja tentu ada rasa
ada rasa bergejolak tentu apa saja
tentu ada rasa bergejolak apa saja
dalam diri manusia segala-gala ada
yang tidak ada sering diada-ada segala
yang dapat saja melebihi kapasitas hamba
yang senantiasa mengumbar nafsu angkara
yang namanya manusia itu sering alpa lupa
melalaikan tugas utama mensejahterakan dunia
sebagai kafilah dan kalifatullah itulah yang utama
membangun peradaban dan martabat manusia
agar hidupnya sejahtera bahagia dan mulia
mengentaskan segala derita papa sengsara
hal ini menjadi tujuan Komunitas Keong-14 iuga
mari bersama membangun bangsa, negara, dan agama
sesuai tujuan hidup kita mencapai sejahtera jiwa raga.

Bekasi, 18 Juni 2013



Sunday, 16 June 2013

Sang Prambanan

SANG PRAMBANAN

selamat datang wahai kawan
sapa ramah Sang Prambanan
apa yang dapat kaukerjakan
pada hari akhir pekan.

sungguh menyenangkan
apabila kawan-kawan
dapat membahagiakan
para teman dan handaitaulan
yang tengah ada dalam penderitaan
mungkin mereka sedang kebingungan
mencari jalan benar, yakni jalan keselamatan
dari pondok dunia menuju ke istana keabadian.

apabila demikian kawan,
cobalah engkau renungkan
apa yang segera dapat diberikan
apa yang semestinya engkau lakukan
ya salah satunya adalah penerangan
memberi sesuatu kepada semua kawan
yang dengan cepat dapat membangkitkan
semangat juang untuk memperoleh kemenangan.

jangan putus harapan kawan
dibalik penderitaan
masih ada kebahagiaan
dibalik kesengsaraan
masih ada kesejahteraan
dibalik bencana dan kerusakan
masih ada harapan dan keabadian
jangan silap atas pesona keduniawian
cari dan segera temukan sang kepribadian
Brahma, Wisnu, Syiwa: Tritunggal Kepribadian
yang telah bertunggal menyatu dalam diri setiap insan
demikian penjelasan yang diberikan oleh Sang Prambanan.

selamat ya kawan
engkau telah memperoleh kemenangan.

Prambanan, 15 Juni 2013

  




Sunday, 9 June 2013

Merajut Gerakkan!


MERAJUT GERAKKAN

Ayo kawan.....
Bangkit dari keterlelapan
Ayo gerakkan! Gerakkan!
Ayo... ayolah ayo Gerakkan!
Ayolah Gerakkan badan!
Diam di tempat, Jangan!
Bertopang dagu, Jangan!
Duduk melamun, Jangan!
Mudah bosanan, Jangan!
Malas-malasan, Jangan!
Bermalu-malu, Jangan!
Melawan arus, Jangan!
Was khawatir penuh keraguan,
Jangan engkau kerjakan!

Ayo kawan.....
Segera kakimu langkahkan
Ayunkan kakimu menuju ke tujuan
Mengerjakan tugas dengan gerakkan tangan
Kembangkan dirimu untuk mencapai kesejahteraan,
Ketenteraman, kedamaian, kasih sayang, dan kebahagiaan.

Ayo kawan.....
Segera bangkit dari keterpurukan
Jangan menambah-nambah kesengsaraan
Jangan sia-siakan anugerah yang telah diberikan
Ayo segala daya upaya yang ada kita manfaatkan

Selamat berjuang kawan!
Hingga sukses mencapai tujuan!
Bahagia di dunia dan di akhirat kemudian.

Bekasi, 9 Juni 2013

Saturday, 8 June 2013

Promosi Kepariwisataan Indonesia dalam Puisi Indonesia Modern

Judul Buku    : Puisi Promosi Kepariwisataan
Penulis          : Puji Santosa, Pardi, Djamari, Sri Sayekti, Erli Yetti
Penerbit        : Elmatera, Yogyakarta
Tahun            : 2013
Halaman       : ixx + 546
Ukuran Buku : 14 x 21 Cm

Pada dasarnya promosi kepariwisataan Indonesia itu tidak hanya dilakukan oleh mereka yang bekerja di bidang kepariwisataan, industri kreatif, dan biro periklanan, tetapi juga dilakukan oleh para penyair sastra Indonesia modern. Dua ratus empat belas penyair sastra Indonesia modern, antara lain, Amir Hamzah, Mansur Samin, Hamid Jabbar, Slamet Sukirnanto, Taufiq Ismail, Dimas Arika Miharja, Surasono Rashar, Sensu Alfajrie Hamin, Isbedy Stiawan ZS, Ajip Rosidi, Dodong Djiwapradja, Lilik Mulyadi, Isma Sawitri, Sugiyanta, Abdul Hadi W.M., M. Junaedi, Aliemha, Annisa Al Hadis, Rina Kusmiarsih, Verrianto Madjowa, Ras Agaffar, Anshar Maudin ST, Bambang Widiatmoko, W.S. Rendra, Didi Marsudi, Yoseph Arakei UBD, Zainal Abidin, Sanny Tomasoa, Said Agus Salim, dan Hasballah S.M. Saad, melalui 30 puisi dari 500 puisi bertema kepariwisataan Indonesia menyampaikan makna dan pesan utamanya agar masyarakat, terutama Indonesia, dapat “sadar berwisata”, gemar melakukan traveling, dan mencintai Indonesia sebagai bagian dari hidupnya. Dengan daya penuh pesona melalui 30 puisinya itu mereka menyampaikan pesan tentang wisata daerah yang penuh pesona atas keindahan alam, budaya, dan sejarah yang dapat dikembangkan sebagai industri kreatif.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah makna dan pesan utama puisi-puisi kepariwisataan Indonesia yang ditulis oleh 30 penyair sastra Indonesia modern di tengah laju industri, transportasi, dan komunikasi canggih dewasa ini menjadi bagian hidup yang tidak terpisahkan, terutama masalah wisata alam, wisata budaya, dan wisata sejarah, konteks sosial masyarakat 10 kota provinsi di Indonesia dengan masalah kepariwisataan dan industri kreatif, tingkat keberterimaan masyarakat 10 kota provinsi di Indonesia atas makna dan pesan utama 30 puisi promosi kepariwisataan Indonesia, serta bagaimana tanggapan, pesan, dan harapan masyarakat 10 kota provinsi di Indonesia tentang puisi dan kesadaran masyarakat akan gemar berwisata?

Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan dan mendeskripsikan makna dan pesan utama yang termuat dalam 30 puisi bertema kepariwisataan Indonesia, konteks sosial masyarakat pembaca 10 kota provinsi di Indonesia dengan masalah kepariwisataan dan industri kreatif, tingkat keberterimaan masyarakat 10 kota provinsi di Indonesia atas makna dan pesan utama 30 puisi kepariwisataan Indonesia, serta bagaimana tanggapan, pesan, dan harapan masyarakat 10 kota provinsi di Indonesia tentang puisi dan kesadaran masyarakat akan gemar berwisata. Dengan masalah dan tujuan ini, hasil yang diharapkan dari penelitian adalah agar masyarakat memiliki kesadaran untuk gemar berwisata dan mencintai Indonesia sepenuh hati.
Metode pencapaian kinerja hasil litbangyasa penelitian menggunakan metodologi pendekatan kualitatif, yaitu melalui analisis konten terhadap 30 puisi Indonesia modern untuk menemukan makna dan pesan utamanya, lalu menyebarluaskan makna dan pesan utama 30 puisi tersebut kepada masyarakat dengan teknik kuesioner yang dilengkapi dengan tanya jawab atau wawancara kepada 30 responden dalam uji coba di Jakarta dan 300 responden yang berada di 10 provinsi kota (Padang, Medan, Yogyakarta, Semarang, Banjarmasin, Palangkaraya, Denpasar, Mataram, Manado, dan Gorontalo). Metode penelitian yang digunakan dalam bagian kedua ini adalah menggunakan metode estetika resepsi atau resepsi sastra.


Sinergi koordinasi kelembagaan dan program dilakukan dengan cara kemitraan kerja antarkomponen peneliti di pusat dan daerah, juga dengan berbagai lembaga yang terkait, akan tumbuh menjadi wadah sinergi yang efisien, berkualitas, dan inovatif. Indikator keberhasilan sinergi koordinasi kelembagaan antarkomponen tersebut adalah adanya kepercayaan, komunikasi yang efektif, umpan balik yang cepat, dan kreativitas. hasil dan tindak lanjut kegiatan penelitian menunjukkan bahwa setiap daerah memiliki potensi yang luar biasa atas objek-objek wisata yang dapat diandalkan, meliputi objek wisata alam, wisata budaya, dan wisata sejarah. Namun, potensi yang luar biasa atas objek-objek wisata andalan daerah tersebut belum dikelola dan dikembangkan secara baik, apalagi belum dikenal secara luas oleh masyarakat umum. Penyair sastrawan Indonesia tergerak hatinya untuk ikut serta memublikasikan betapa memesonanya alam, budaya, dan sejarah yang pernah dikunjungi itu perlu untuk diinformasikan kepada khalayak. Hal ini terbukti ada 500 puisi kepariwisataan Indonesia yang ditulis oleh 214 penyair sastra Indonesia yang ikut serta memublikasikan karyanya bertema promosi kepariwisataan Indonesia. Dari 500 puisi kepariwisataan itu terdistribusi ke masing-masing daerah koridor ekonomi MP3E, yaitu Sumatera ada 80 puisi, Jawa ada 220 puisi, Kalimantan ada 45 puisi, Sulawesi ada 45 puisi, Bali dan Nusa Tenggara ada 92 puisi, serta Kepulauan Maluku dan Papua ada sebanyak 18 puisi.
Konteks sosial masyarakat pembaca sepuluh kota provinsi di Indonesia (Padang, Medan, Yogyakarta, Semarang, Banjarmasin, Palangkaraya, Denpasar, Mataram, Manado, dan Gorontalo) dan tingkat keberterimaan masyarakat tersebut terhadap makna dan pesan utama 30 puisi kepariwisataan adalah cukup besar, berkisar 65%--95%, responden tahu, mengerti, dan paham akan persoalan kepariwisataan Indonesia yang belum dikelola dan dikembangkan secara baik oleh pemangku kepentingan, apalagi dipromosikan kepada masyarakat calon wisatawan yang akan berkunjung ke daerah tersebut dan mereka pun tahu dan paham bagaimana cara mengatasi hal tersebut, serta dapat menerima dengan baik dan tepat atas makna dan pesan utama ketiga puluh puisi kepariwisataan tersebut. Masyarakat berharap agar sosialisasi atau kampanye “sadar berwisata”, melalui penyuluhan ataupun dengan pembacaan puisi-puisi kepariwisataan Indonesia, tetap terus dilakukan secara berencana dan berkesinambungan. Hal ini mengingat bahwa kesadaran masyarakat akan berwisata ria dapat bangkit dan tergugah niatnya apabila sering diingatkan atau dipesankan melalui berbagai cara tersebut.
Hasil penelitian bidang sastra yang demikian luar biasa itu sangat perlu dipublikasikan kepada khalayak pembaca di tanah air. Suatu kebanggaan dan kehormatan bagi pembaca yang telah membaca dengan saksama resensi buku hasil penelitian ini sehingga mampu memberi wawasan tentang kepariwisataan Indonesia, khususnya wisata budaya, wisata alam, dan wisata sejarah. Sebab hasil penelitian yang demikian itu dapat memberi banyak informasi masalah kepariwisataan Indonesia bagi masyarakat yang memerlukan informasi tentang kewisataan Indonesia. Semoga khalayak dapat memetik manfaat dari buku yang diterbitkan ini.


Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan