Tuesday 17 January 2012

KEPEMIMPINAN BERBUDI MULIA

Orang yang berbudi mulia
adalah orang yang bersahaja
tingkah laku dan perbuatannya
senantiasa menyenangkan mereka
membuat gembira ria penuh makna.

Orang yang berbudi mulia
adalah mereka yang sikapnya
senantiasa ramah kepada siapa saja
bersahabat dan tidak membuatnya beda
tindak tanduknya tertib dan susila anuraga.

Orang yang berbudi mulia
adalah mereka yang tutur katanya
sedikit, tetapi mengandung penuh makna
selalu jujur apa adanya kepada siapa saja
senantiasa menepati janji yang diucapkannya.

Orang yang berbudi mulia
adalah mereka yang sopan berbicara
santun setiap tindakan yang diperbuatnya
tangannya tidak bergapaian ke mana-mana
terang dan ramah memancar dari roman muka
tajam dan bersinar cemerlang memancar dari mata
siapa pun yang menatap timbul rasa segan berwibawa.

Orang yang berbudi mulia
adalah mereka yang cara hidupnya
berpakaian bersahaja atau sederhana
tidak berjubah mewah dengan bermahkota
tetap tertata rapi, bersih, dan sedap dipandang mata.
Orang yang berbudi mulia
adalah mereka yang paramarta
adil, merata, dan penuh bijaksana
belas kasih, sayang, dan cinta sesama
kesabarannya itu laksana samudera raya.

Orang yang berbudi mulia
adalah mereka yang tetap setia
kepada tanah air dan pembesar negara
taat pada peraturan dan undang-undangnya
menetapi kewajiban hidup dengan tata susila
menghormati dan meluhurkan semua agama
tidak membeda-bedakan derajat, golongan, dan bangsa
semua diperlakukan sama, tanpa mengabaikan tata krama
dan tidak meninggalkan cara hidup bermasyarakat yang ada.

Orang yang berbudi mulia
adalah mereka yang saling menjaga
harkat, martabat, harga diri, dan wibawa
tidak bergelar dan bahkan tidak berganti nama
tidak ingin di sanjung-sanjung ataupun dipuja-puja
tidak menyombongkan kemampuan dan kepandaiannya
tidak meninggalkan kewaspadaan kepada siapa dan apa saja.

Orang yang berbudi mulia
adalah mereka yang senantiasa
mendarmakan kemampuannya kepada dunia
dengan membuat sejahteranya dunia secara nyata
berdasarkan pada kasih sayang dan keadilan sempurna
serta pengorbanan yang nyata-nyata kepada sesama
memberi tuntunan, pencerahan, dan teladan utama
kepada semua umat agar hidup rukun, damai, dan sejahtera
sebagai perwujudan rasa berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

No comments:

Post a Comment

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan