KASIH
Jika Tuhan adalah Kasih
kita tak pernah sendirian
tak pernah kesepian
tak pernah kekurangan akal
tak mudah putus asa
tak merasa disisihkan dalam pergaulan
atau tak kan tergilas arus zaman.
Kasih menghalau rasa takut yang mencekam
menghapus rasa sesal dan kecewa
menghilangkan duka lara
menyembuhkan luka dan bisa
meniadakan rasa dengki, dendam, dan curiga
menjauhkan rasa tamak, iri hati, loba, dan fitnah
murka dan aniaya,
tapi Kasih menghaluskan budi pekerti
pemaaf dan tulus ikhlas
penyabar dan penyayang
jujur dan percaya diri.
Kasih bersinggasana di lubuk hati
bersemayam dalam qalbu mukmin
terpancar pada belaian kasih ibu
anak-anak dengan segala kemurniannya
tetangga yang ramah
kawan yang setia
bahkan tatapan mata seorang asing pun
sebab mereka hidup dan dihidupi Kasih Tuhan
seperti halnya kita sendiri.
(Dipublikasikan pertama kali di Harian Berita Buana, Desember 1989, kemudian dimuat dalam buku Bahasa dan Sastra Indonesia Menuju Peran Transformasi Sosial Budaya Abad XXI. Editor Sujarwanto dan Jabrohim. (2002). Yogyakarta: Panitia PIBSI XXIII, Universitas Ahmad Dahlan, dan Gama Media, halaman 339)
No comments:
Post a Comment