Wednesday 9 July 2014

BLENCONG




BLENCONG

Obor penerang
bagi seorang dalang          
ketika memainkan wayang
agar wayang terlihat terang
raksasa-raksasa yang garang
atau para ksatria yang tenang
punakawan yang selalu girang
tidak sakadar bayang-bayang
yang tampak remang-remang.

Ajaran Ilahi yang tergelar di bumi
ibaratnya obor untuk menerangi
bagi mereka yang masih diliputi
setiap saat oleh kegelapan duniawi
kegelapan setiap waktu menghantui
perjalanan kita menuju ke surgawi
perjalanan hidup menghadap Ilahi.

Mereka yang merasa mempunyai
obor penerang petunjuk agamawi
tak perlu memakai obor penerang ini
cukup kiranya mengkaji isi kitab suci
mampu memberi puas dan terang hati
dilaksanakan dengan sadar berbakti,
iman dan takwa pun selalu menyertai
niscaya sampai ke kesunyataan sejati.

Kalam Ilahi yang diibaratkan obor ini
gunakanlah untuk menerangi hati nurani
supaya selamat jalanmu menuju surgawi
jangan hanya memandang terang obor ini
malahan engkau dapat menjadi silau nanti
bahkan dapat terpeleset dan jatuh ke bumi
hingga akhirnya tidak kembali lagi pada Ilahi,
jangan pula saling mengunggulkan obor ini
sebab dapat menimbulkan perselisihan nanti.

Bersungguhlah melaksanakan Kalam Ilahi
Obor penerang jalan menuju ke Surgawi
Blencong suci hakiki penerang hati nurani
Selamat sampai Taman Kemuliaan Abadi.


Bekasi, 8 Juli 2014


No comments:

Post a Comment

Pertemuan 15 Teori Sastra Tempatan