Senantiasa berbakti kepada Tuhan yang Mahakuasa penuh dengan kesadaran, keimanan bulat, dan ketakwaan yang teguh melaksanakan semua perintah dan menjauhi semua larangan-Nya.
Monday, 30 December 2019
Friday, 19 April 2019
ABANG-ABANG LAMBE
ABANG-ABANG LAMBE
Abang-abang lambe
bermakna:
di bibir polesan merah menyala
ucapan menyenangkan mereka
tapi hanya sekadar manis belaka.
Kata manis tentu enak didengarkan
kabar gembira dapat menyenangkan
padahal semua itu penuh kepalsuan
pada akhirnya ditemukan kekecewaan.
Merah di bibir dapat dikarenakan dubang
atau menggunakan lipstik zaman sekarang
terlihat menarik dan menebarkan pesona
berhati-hatilah agar tidak terpikat olehnya.
Janganlah senang pada manisnya ucapan
kata manis belum tentu sesuai kenyataan
sekadar basa-basi menyenangkan kalian
sadarlah hal itu dapat menjerumuskan.
Bekasi, 19 April 2019
ADEDAMAR TANGGAL PISAN KAPURNAMAN
ADEDAMAR TANGGAL PISAN KAPURNAMAN
Adedamar tanggal pisan kapurnaman, bermakna:
menggunakan penerangan sinar bulan
tanggal pertama,
secara tiba-tiba mendapat anugerah sinar
bulan purnama.
[baru tanggal satu sudah mendapatkan
sinar bulan purnama]
Bahwasannya seseorang mencapai ilmu
kesunyataan,
yakni seorang penuntut ilmu kusukmaan
atau ketuhanan,
cita-cita hidup sejati bertunggal dengan
Yang Maharahman,
tidak terbatas pada ruang dan waktu yang
menjadi tujuan.
Ada kalanya penuntut ilmu kesukmaan baru
melaksanakan,
baru saja mendapatkan petunjuk jalan
benar dan dijalankan,
secara tiba-tiba mendapat anugerah
mencapai kesempurnaan,
berhasil lulus, dan tercapailah sudah
apa yang dia cita-citakan.
Akan tetapi, banyak orang yang sudah
berpuluh-puluh tahun,
bahkan sepanjang hidupnya di dunia tidak
dapat menemukan
sari rasa tenang damai tersimpan dalam
Rahsa Jati tiap insan,
takhta singgasana Tuhan Yang Maha Esa di
pusat kehidupan.
Demikian itu disebabkan oleh usahanya
menggunakan pikiran,
perasaannya tidak tetap dan tidak
mempunyai keteguhan iman,
lalu berbelok-belok jalan yang di
tempuh, ke kiri dan kebablasan,
sehingga masuk ke istana Ratu Kidul,
Penguasa Lautan Selatan.
Seorang penuntut ilmu kesukmaan
diibaratkan orang bepergian,
dapat cepat segera sampai atau lama dia
sampai di tempat tujuan
serta mudah atau sulitnya medan yang
dihadapi dalam perjalanan
hal itu tentunya sangat bergantung pada
orang yang menjalankan:
apakah pelaksanaannya berdasarkan tekad
disertai pengorbanan,
dan apakah mau melakukan itu seenaknya
atau hanya lelamisan.
Jikalau engkau semua mempunyai cita-cita
mulia setinggi apa saja,
janganlah takut pada sukarnya laku yang
menjadi tebusan cita-cita,
sebab bilamana engkau hanya berani pada
yang mudah-mudah saja,
takut pada hal yang sukar, sulit, dan
pelik, tentu tidak akan terlaksana.
Bekasi, 26 Januari 2015
Friday, 22 February 2019
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
GEGARANE WONG AKRAMI Renungan: Puji Santosa Tembung “gegarane” iku asale saka tembung “garan”, tegese ‘kayu kang dianggo cekel...
-
TRIPAMA Sri Mangkunegara IV 1. Yogyanira kang para prajurit lamun bisa sira anuladha ...
-
NYEBAR GODHONG KARA SABAR SAWETARA Nyebar godhong kara, sabar sawetara, makna harfiah: menyebar daun kacang kara, semen...